Minggu, Agustus 15, 2021

Pengertian Angioedema

BY Kuliner IN , , No comments

HaloIniSehat- Angioedema ialah bengkak yang sering terjadi karena reaksi alergi. Keadaan ini umumnya tidak beresiko. Akan tetapi, pada kasus yang jarang-jarang, angioedema bisa mengakibatkan pasiennya susah bernapas, karena bengkak terjadi di aliran pernafasan.

Pada beberapa kasus, pasien angioedema alami urtikaria atau biduran. Ke-2 keadaan itu kelihatan sama. Perbedaannya, bengkak pada angioedema terjadi di susunan bawah kulit. Sedang lebam pada biduran terjadi di atas kulit.

Tanda-tanda Angioedema

Tanda-tanda khusus pada pasien angioedema ialah lebam di permukaan kulit. Bengkak ini karena penimbunan cairan di susunan kulit sisi dalam, dan bisa terjadi pada bagian-bagian badan seperti tempat sekitaran mata, bibir, lidah, tangan, kaki dan kelamin. Pada kasus yang kronis, lebam dapat terjadi pada bagian dalam kerongkongan dan perut.

Bengkak karena angioedema umumnya tidak memunculkan gatal. Tetapi pada idiopathic angioedema dan allergic angioedema, lebam bisa dibarengi biduran atau urtikaria, yang dirasa gatal.

Beberapa tanda-tanda yang lain bisa terjadi, diantaranya:

  1. Kesan panas dan ngilu, di tempat yang alami bengkak.
  2. Napas sesak, karena bengkak di kerongkongan dan paru-paru.
  3. Mata merah, karena bengkak di konjungtiva (selaput bening yang melapis sisi depan mata).

Pada seorang yang menanggung derita angioedema karena turunan, tanda-tanda yang lain bisa ada ialah:

  1. Susah berkemih, karena bengkak di kandungan kemih atau aliran lubang kencing (uretra).
  2. Sakit di perut, karena bengkak di lambung dan usus. Keadaan ini bisa memacu diare, mual, dan muntah.

Selekasnya ke dokter jika Anda alami tanda-tanda reaksi alergi berat (anafilaksis), seperti lebam di lidah dan kerongkongan yang menyebabkan keluh kesah suara serak, mengi sampai napas sesak.

Pemicu Angioedema

Pemicu angioedema bervariatif, bergantung ke tipe angioedema yang dirasakan, diantaranya:

Allergic angioedema

Angioedema ini terjadi karena reaksi alergi, salah satunya:

  1. Alergi makanan, khususnya kacang, kerang, susu, dan telur.
  2. Alergi obat, seperti antibiotik, aspirin, dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
  3. Alergi karena gigitan serangga, seperti lebah.
  4. Alergi pada lateks, semacam karet yang dipakai sebagai bahan sarung tangan karet, balon, atau kondom.

Drug-induced angioedema

Seorang bisa diserang angioedema karena pemakaian obat tertentu, walau tidak mempunyai alergi obat. Lebam bisa ada sebentar sesudah memakai obat, juga bisa ada beberapa waktu atau sekian tahun sesudahnya.

Beberapa macam obat itu ialah:

  1. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen.
  2. Obat hipertensi kelompok ACE inhibitor, misalkan ramipril, perindopril, dan lisinopril.
  3. Obat hipertensi kelompok ARB, salah satunya valsartan, losartan, dan irbesartan.

Hereditary angioedema

Angioedema tipe ini disebabkan karena kekurangan protein penghalang C1-esterase pada darah. Protein ini turut berperanan penting dalam jaga mekanisme ketahanan tubuh. Kekurangan protein itu, membuat mekanisme imun kembali serang badan dan memunculkan tanda-tanda angioedema.

Bengkak bisa dipacu oleh beberapa keadaan, misalnya:

  1. Depresi
  2. Proses bedah atau perawatan gigi
  3. Pemakaian pil KB
  4. Kehamilan
  5. Cidera atau infeksi

Seorang yang menanggung derita angioedema tipe ini, beresiko turunkan penyakit ini ke anaknya.

Idiopathic angioedema


Dari sisi beberapa factor di atas, mayoritas kasus angioedema tidak dikenali pemicunya. Beberapa pakar menyangka, keadaan ini berkaitan dengan masalah pada mekanisme ketahanan tubuh.

Bengkak pada idiopathic angioedema bisa dipacu oleh beberapa keadaan seperti

  1. Depresi.
  2. Kenakan pakaian ketat.
  3. Olahraga terlampau berat.
  4. Cuaca yang terlampau panas atau terlampau dingin.
  5. Konsumsi alkohol, cafein, atau makanan pedas.
  6. Keadaan klinis, seperti lupus atau limfoma (benar-benar jarang)

Factor Resiko Angioedema

Angioedema bisa terjadi pada siapapun. Meski begitu, beberapa factor bisa tingkatkan resiko seorang diserang angioedema, diantaranya:

  1. Depresi atau resah.
  2. Peralihan suhu yang mendadak.
  3. Kisah angioedema dalam diri sendiri atau keluarga.
  4. Mempunyai alergi, misalkan pada makanan atau obat.
  5. Menanggung derita keadaan klinis yang terkait dengan angioedema, seperti lupus, limfoma, dan penyakit tiroid.

Analisis Angioedema

Untuk menganalisis angioedema, dokter akan menyaksikan tempat bengkak dalam tubuh pasien, dan bertanya tanda-tanda apa yang dirasakan pasien.

Jika dokter menyangka angioedema pasien disebabkan karena alergi, karena itu dokter akan jalankan test alergi. Test alergi bisa dilaksanakan dengan 2 langkah, yakni:

  1. Test tusuk kulit. Kulit pasien akan ditusuk dengan alat yang sudah dikasih sedikit alergen (zat pemicu alergi), untuk menyaksikan reaksi pasien.
  2. Pengecekan darah. Contoh darah pasien akan dicheck untuk menyaksikan reaksi mekanisme ketahanan tubuh pasien pada alergen.

Pengecekan contoh darah dilaksanakan pada pasien yang diperhitungkan menanggung derita hereditary angioedema. Lewat pengecekan contoh darah pasien, dokter bisa ketahui apa pasien kekurangan protein penghalang C1 esterase.

Penyembuhan Angioedema

Angioedema yang memunculkan tanda-tanda enteng, cukup diatasi dengan pengatasan berdikari di dalam rumah. Langkah-langkah pengatasan untuk menolong menurunkan tanda-tanda, salah satunya:

  1. Mengompres dingin tempat yang lebam.
  2. Kenakan pakaian kendur untuk menahan iritasi kulit.
  3. Tidak menggaruk tempat yang lebam.

Pengatasan allergic angioedema dan idiopathic angioedema memakai sistem yang serupa. Satu diantaranya dengan menghindar makanan penyebab alergi. Dokter akan memberi resep tablet antihistamin dan kortikosteroid untuk menurunkan lebam. Jika lebam berjalan sampai sekian hari, dokter akan memberikan suntik kortikosteroid. Sedang untuk pasien yang alami tanda-tanda anafilaksis (reaksi alergi berat yang memberikan ancaman nyawa), dokter akan memberinya suntikan adrenalin atau epinephrine.

Pada pasien drug-induced angioedema, dokter akan merekomendasikan tipe obat lain, untuk menukar obat yang memacu tanda-tanda. Pengatasan dengan beberapa obat dipakai pada pasien angioedema, untuk menahan dan tangani lebam. Obat pencegah lebam yang wajar dipakai diantaranya danazol dan asam traneksamat. Sedang untuk tangani lebam, dokter bisa memberi resep obat alternatif penghalang C1 estarase. Obat itu akan diberi berbentuk suntik, untuk tingkatkan kandungan protein C1 estarase pada darah.


YANG MENYEDIAKAN 11 PERMAINAN DALAM 1 USER ID :

-Poker
-Domino
-Capsa Susun
-Adu Q
-Bandar Q
-Bandar Poker
-Sakong
-Bandar66
-Perang Baccarat
-Perang Dadu
-BD QQ

ALTERNATIF LINK INIPOKER:

TERSEDIA TRANSAKSI TERSEDIA : INTERNET BANKING, SMS BANKING, PEMBAYARAN ONLINE SEPERTI OVO DAN GO-PAY.

TERSEDIA LAYANAN TRANSFER PULSA : XL & TELKOMSEL.

TERSEDIA APLIKASI LIVECHAT
KLIK DI BAWAH INI!

0 komentar:

Posting Komentar