HaloIniSehat- Doomscrolling atau doomsurfing ialah istilah untuk memvisualisasikan seorang yang terus-terusan mencari sosial media untuk membaca kabar buruk. Peristiwa ini sering ditemui di periode wabah, seperti wabah COVID-19.
Membaca kabar buruk seringkali memunculkan rasa kuatir dan ketakutan. Walau membuat kuatir, aktor doomscrolling tidak stop dan malah makin ingin tahu dan cari tahu semakin banyak mengenai info itu.
Walau sebenarnya, bila didiamkan, rutinitas ini malah dapat berpengaruh jelek pada kesehatan, baik secara psikis atau fisik.
Doomscrolling bisa jadi muncul karena seorang ingin cari tahu semakin banyak mengenai desas-desus yang sedang ditemui, misalkan wabah COVID-19. Ini sebetulnya lumrah dilaksanakan, tetapi dapat beresiko bila sampai terlalu berlebih.
Selain itu, doomscrolling atau doomsurfing dijumpai lebih beresiko dirasakan oleh seorang yang alami masalah psikis tertentu, seperti masalah kekhawatiran, masalah cemas, PTSD, OCD, dan fobia sosial.
Kenali Imbas Doomscrolling
Cukup banyak orang yang berasa jika membaca kabar buruk membuat mereka jadi lebih siaga dan berasa sanggup mengatur rasa kuatir. Walau sebenarnya, terus menerus membaca informasi yang negatif malah bisa memunculkan rasa kuatir terlalu berlebih dan ketakutan, lho.
Rutinitas tidak bagus ini bisa juga membuat seorang diselimuti oleh pemikiran negatif. Mengakibatkan, orang yang kerap lakukan doomscrolling menjadi kerap depresi, ketekan, terisolasi dan kesepian, sampai paranoid pada beberapa hal yang ada disekitaran. Ini pasti dapat mengusik kegiatan setiap hari sampai turunkan kualitas hidup.
Tidak itu saja, beragam penelitian sudah menunjukkan jika rutinitas terlalu kerap "konsumsi" kabar buruk bisa tingkatkan resiko seorang alami beragam masalah psikis, seperti masalah kuatir dan stres, dan penyakit fisik, seperti tekanan darah tinggi, insomnia, dan penyakit jantung.
Ini Langkah Menangani Doomscrolling
Doomscrolling pasti bukan hal yang bagus untuk kesehatan psikis atau fisik. Oleh karenanya, rutinitas ini lebih bagus di hilangkan.
Bila kamu kerap lakukan doomscrolling, coba kerjakan beberapa panduan berikut untuk hentikan rutinitas itu:
- Awasi pemakaian sosial media
Untuk menangani doomscrolling, mulai dengan batasi pemakaian sosial media. Bila awalnya kamu dapat mengabiskan waktu sampai beberapa jam di sosial media untuk cari kabar buruk, sekarang coba untuk kuranginya.
- Ketahui emosi yang dirasakan
Penting untuk pahami dan sadar akan tanggapan badan dan emosi diri kamu. Bila kamu telah berasa resah, kuatir, takut, sampai depresi dalam membaca informasi, selekasnya stop kegiatan ini. Tidak boleh paksakan diri untuk selalu membaca beberapa hal yang membuat kamu berasa kuatir.
- Memisah info yang akan dibaca
Bukannya terus membaca info yang negatif, lebih bagus baca suatu hal yang positif dan membahagiakan . Maka, saat kamu sedang menyelusuri sosial media, kamu perlu lebih cermat untuk pilih mana info yang penting dibaca dan yang mana tak perlu.
Disamping itu, juga penting untuk cari info dari sumber yang paling dipercaya dan dapat dipercaya. Jauhi cari info yang belum pasti betul atau hoaks.
- Konsentrasi dalam diri sendiri
Simpan handphone dan melakukan beberapa hal yang berguna untuk diri kamu. Lalui hoby atau coba hal baru yang awalnya tidak pernah dilaksanakan, misalkan olahraga, mengolah, membaca, melukis, bercocok tanam, atau photografi.
Habiskan banyak saat yang berguna untuk diri kita dapat menahan doomscrolling dan imbas jeleknya.
- Bersilahturahmi sama orang paling dekat
Sering membaca kabar buruk dapat membuat diri kamu ketakutan dan kuatir terlalu berlebih. Dibanding tersuruk dengan kondisi itu, coba isi waktumu dengan hal yang positif, misalkan merajut komunikasi sama orang paling dekat, baik itu keluarga atau teman-temanmu.
Bila tidak dapat berjumpa langsung, kamu dapat terkait lewat video call atau chatting. Dengan merajut komunikasi yang bagus, rasa kesepian dapat ditangani dan kamu juga dapat manfaatkan peristiwa itu untuk tuangkan isi hatimu.
Membaca informasi yang negatif, misalkan berkaitan wabah COVID-19, sebetulnya sah-sah saja. Bila dilaksanakan dengan arif, membaca hal negatif malah dapat berikan motivasi diri untuk berperangai lebih berhati-hati.
Tetapi, kamu harus tetap mengatur diri. Janganlah sampai kegiatan ini membuat kamu jadi rutinitas doomscrolling, ya.
Bila kamu berasa susah untuk stop cari kabar buruk karena doomscrolling, khususnya apabila sudah membuat kamu alami permasalahan kesehatan atau keluh kesah tertentu, seperti sulit tidur, resah, kerap sakit di kepala, atau kecapekan, seharusnya selekasnya tanyakan ke dokter atau psikiater.
-BD QQ
0 komentar:
Posting Komentar