HaloIniSehat- Kista epidermoid ialah tonjolan di bawah kulit yang tidak memiliki sifat kanker. Kista ini bisa ada pada bagian kulit mana saja, tetapi seringkali ada di muka, leher, kepala, punggung, dan tempat kelamin.
Secara fisik, kista epidermoid warna kuning kecoklat-coklatan, dan berisi cairan kental yang bau. Kista ini memiliki ukuran di antara sebesar kelereng sampai sebesar bola pingpong.
Kista epidermoid sebagai tonjolan yang jinak dan jarang-jarang memunculkan permasalahan kesehatan. Tetapi pada beberapa kasus, kista ini bisa mengusik performa, berasa ngilu, pecah, atau bahkan juga memunculkan infeksi.
Tanda-tanda Kista Epidermoid
Tanda-tanda kista epidermoid ialah timbulnya tonjolan di bawah kulit pada salah satunya anggota badan, misalkan pada pergelangan tangan. Tonjolan kista epidermoid ini mempunyai beberapa karakter, yakni:
- Tonjolan memiliki ukuran sebesar kelereng sampai sebesar bola pingpong.
- Tonjolan umumnya ada di wilayah muka, badan sisi atas, atau leher.
- Pada pucuk tonjolan, terlihat komedo hitam.
- Jika alami infeksi atau peradangan, tempat disekitaran kista jadi kemerahan dan lebam.
- Jika kista pecah, akan keluar cairan kental warna kuning yang bau tidak lezat dari kista.
Kapan harus ke dokter
Meskipun kista epidermoid bukan kanker dan jarang-jarang mengakibatkan permasalahan serius, tapi semua tonjolan yang ada di badan perlu dibawa ke dokter.
Anda pun perlu konsultasi sama dokter jika kista epidermoid yang Anda punyai:
- Mengusik performa.
- Tumbuh di jemari tangan atau jemari kaki.
- Jadi membesar secara cepat.
- Pecah, berasa ngilu, atau terkena.
Pemicu Kista Epidermoid
Kista epidermoid tumbuh saat beberapa sel kulit mati terjerat dalam kulit. Keadaan ini bisa dipacu oleh cidera di kulit, infeksi HPV, jerawat, atau pancaran cahaya matahari yang terlalu berlebih.
Kista epidermoid bisa serang siapa, tetapi lebih beresiko dirasakan oleh orang yang telah melalui periode puber dan mempunyai kulit berjerawat.
Analisis dan Penyembuhan Kista Epidermoid
Dokter bisa tentukan kista epidermoid dengan menyaksikan karakter tonjolan. Jika dibutuhkan, dokter kulit akan ambil contoh jaringan atau cairan kista untuk dicheck di laboratorium (biopsi). Biopsi bisa dilaksanakan di saat operasi pengangkatan kista epidermoid.
Kista epidermoid bisa stop tumbuh bahkan juga lenyap sendirinya tanpa diobati. Namun, bila kista mengakibatkan merasa tidak nyaman atau mengusik performa, dokter bisa lakukan beberapa sistem penyembuhan berikut ini:
- Operasi kecil, untuk mengusung semua kista.
- Suntik obat, untuk kurangi bengkak dan infeksi.
- Pengerjaan irisan kecil pada kista, untuk keluarkan isi didalamnya.
- Therapy laser, untuk memperkecil kista.
Harus diingat, tidak boleh menekan kista karena bisa memunculkan infeksi. Jika cuman dipencet, kista bisa tumbuh kembali. Bila kista pecah dan keluarkan cairan, tutupi dengan perban lalu selekasnya ke dokter.
Kompleksitas Kista Epidermoid
Beberapa kompleksitas yang bisa terjadi karena kista epidermoid ialah:
- Infeksi pada tempat sekitaran kista.
- Infeksi, khususnya karena menekan kista sampai pecah.
- Kista tumbuh kembali, terlebih jika tidak diatasi dengan operasi.
Meskipun jarang, kista epidermoid dapat beralih menjadi kanker kulit.
0 komentar:
Posting Komentar