HaloIniSehat- Timbulnya tonjolan di anus dapat memunculkan merasa tidak nyaman, khususnya saat duduk dan jalan. Keadaan ini bisa disebabkan karena bermacam permasalahan kesehatan, dimulai dari yang enteng sampai beresiko. Pengatasan tonjolan di anus juga perlu disamakan dengan pemicunya.
Anus ialah lubang pada bagian bawah aliran pencernaan. Sisi ini terdiri dari kulit dan jaringan usus sisi dalam, terhitung kelenjar lendir, pembuluh darah, kelenjar getah bening, dan ujung saraf yang peka.
Saat beberapa bagian itu teriritasi, infeksi, atau penyumbatan, tonjolan dapat tercipta. Tonjolan yang ada di anus biasanya berasa ngilu, keras, dan keluarkan cairan. Tetapi, ada saatnya berjolan itu tidak memunculkan keluh kesah sama sekalipun.
Bermacam Pemicu Tonjolan di Anus
Ada banyak keadaan atau penyakit yang bisa mengakibatkan tonjolan di anus, yakni:
- Ambeien
Ambeien atau wasir sebagai pemicu tonjolan di anus yang biasa terjadi. Ada dua tipe ambeien, yakni ambeien dalam dan ambeien luar. Tanda-tanda dan tanda-pertanda-tandanya yang ada dapat sedikit berlainan, bergantung pada tipe ambeien yang dirasakan.
Disebutkan ambeien dalam karena tonjolan yang ada ada dalam anus, persisnya di liang rektum. Biasanya, ambeien dalam tidak memunculkan keluh kesah ngilu karena sedikit ada saraf di liang rektum.
Sedang, posisi tonjolan pada ambeien luar ada di luar rektum atau di seputar lubang anus. Selainnya tonjolan, penyakit ini diikuti dengan ngilu atau gatal pada anus dan BAB berdarah.
Penyakit yang disebutkan hemoroid ini disebabkan karena bengkak atau pembesaran pembuluh darah di seputar anus.
Keadaan ini bisa disebabkan karena bermacam hal, misalkan kehamilan, rutinitas mengejan keras saat BAB, kerap berdiri atau duduk kelamaan, sex anal, kegemukan, dan kerap mengusung berat beban.
- Perianal iritoma
Perianatal iritoma diikuti dengan tonjolan kecil warna keunguan atau hitam pada bagian luar anus. Keadaan ini disebabkam oleh pecahnya pembuluh darah di anus, yang umumnya muncul karena mengejan saat BAB atau mengusung berat beban.
Tonjolan di anus yang karena perianal iritoma dapat memiliki ukuran sampai sebesar bola bisbol dan berasa ngilu dan lebam di seputar anus.
- Kutil anus
Keadaan ini disebabkan karena infeksi human papillomavirus (HPV). Pada banyak kasus, kutil anus tidak memunculkan keluh kesah atau ngilu, terlebih bila ukuran kecil.
Oleh karenanya, penderitanya kerap kali tidak mengetahui jika ada tonjolan di anus. Bila ukuran besar, kutil anus bisa memunculkan gatal dan keluarkan lendir atau darah.
- Abses anus
Abses anus ialah keadaan menyakitkan saat ada beberapa kumpulan bisul atau tonjolan berisi nanah di anus. Keadaan ini dapat disebabkan karena lecet pada anus yang alami infeksi, infeksi menyebar seksual, dan penyumbatan pada kelenjar di anus.
Tipe abses yang umum terjadi ialah abses perianal. Ciri-cirinya ialah tonjolan yang warna merah dan berasa hangat waktu dipegang.
- Sembelit
Sembelit atau kesusahan bab karena tinja yang keras dan kering bisa membuat tempat anus berasa lebam, hingga memberikan kesan-kesan jika ada tonjolan di anus. Sembelit biasanya disebabkan karena skema makan rendah serat dan kekurangan cairan.
- Moluskum kontagiosum
Penyakit ini ialah infeksi kulit yang disebabkan karena virus moluskum kontagiosum. Virus bisa menebar ke anus lewat contact seksual, bersinggungan dengan kulit yang terkena, atau share seprai atau handuk dengan pasien.
Tanda-tandanya berbentuk tonjolan kecil warna merah muda atau putih dengan lubang atau cengkungan kecil di tengah-tengahnya. Walau tidak beresiko dan kadang tidak memunculkan tanda-tanda, tonjolan di anus karena penyakit ini dapat memerlukan waktu beberapa bulan bahkan juga sekian tahun untuk lenyap.
- Kanker anus
Kanker anus terjadi saat beberapa sel abnormal yang memiliki sifat garang tercipta di jaringan anus. Umumnya kanker anus disebabkan karena infeksi HPV.
Tetapi, kanker ini dapat dipacu oleh bermacam factor, seperti rutinitas merokok, bergonta-ganti pasangan, lakukan sex anal, terserang penyakit masalah imun seperti HIV, atau sempat menanggung derita kanker di tempat vagina.
Selainnya ada tonjolan di anus, tanda-tanda lain dari kanker anus ialah pendarahan dari anus, ngilu, gatal, dan pengubahan skema BAB.
Langkah Menangani Tonjolan di Anus
Untuk ketahui pemicu tonjolan di anus dengan cara tepat, dokter akan lakukan pengecekan fisik dengan masukkan jemari ke anus untuk ketahui keadaan tonjolan yang ada.
Pengecekan pendukung, seperti anoskopi, sigmoidoskopi, dan kolonoskopi, dilaksanakan bila tonjolan di anus diduga ada hubungannya dengan masalah aliran pencernaan.
Sesudah pemicu tonjolan di anus dijumpai, baru dokter bisa tentukan tipe penyembuhan yang tepat. Berikut ialah opsi penyembuhan sama sesuai keadaan tonjolan di anus:
- Obat penurun ngilu, untuk menurunkan rasa ngilu yang ada
- Obat untuk menurunkan bengkak
- Obat laksatif, untuk melunakkan tinja dan memperlancar bab
- Antiobiotik, untuk menangani infeksi
- Cream atau salep, untuk memberi dampak mati rasa atau kurangi iritasi
- Operasi, untuk mengusung tonjolan
- Radiasi dan kemoterapi
Umumnya kasus tonjolan di anus bisa sembuh dengan penyembuhan yang tepat. Maka Anda dianjurkan untuk konsultasi ke dokter demikian mendapati ada tonjolan di anus.
Anda perlu selekasnya memeriksa diri ke dokter jika tonjolan di anus dibarengi demam, pendarahan, ngilu luar biasa, bernanah, atau pengubahan struktur dan skema BAB. Tidak boleh menunda untuk memeriksa diri ke dokter agar dilaksanakan pengatasan yang tepat.
0 komentar:
Posting Komentar