HaloIniSehat- Hipoksia ialah keadaan rendahnya kandungan oksigen di sel dan jaringan. Mengakibatkan, sel dan jaringan yang berada di semua anggota badan tidak bisa berperan dengan normal. Hipoksia sebagai keadaan yang penting dicurigai karena bila didiamkan, keadaan ini dapat mengakibatkan kematian jaringan.
Nomalnya, oksigen yang didapat lewat aktivitas bernapas akan diangkut oleh darah dari paru-paru ke arah jantung. Jantung seterusnya akan memompa darah yang kaya oksigen ke semua sel badan lewat pembuluh darah. Hipoksia terjadi saat oksigen tidaklah sampai ke sel dan jaringan. Mengakibatkan kandungan oksigen di jaringan akan turun yang dituruti dengan munculnya keluh kesah dan tanda-tanda.
Hipoxia berbeda dengan hipoksemia. Hipoksemia ialah keadaan saat kandungan oksigen pada darah rendah. Keadaan hipoksemia dapat bersambung jadi hipoksia.
Pemicu Hipoksia
Hipoksia bisa disebabkan karena rendahnya kandungan oksigen di lingkungan, ada penyakit atau masalah pada paru-paru dan aliran pernafasan, atau karena efek obat.
Di bawah ini ialah beberapa penyakit dan keadaan klinis yang bisa mengakibatkan hipoksia:
Penyakit paru-paru, seperti bronkitis, PPOK, edema paru, emfisema, hipertensi pulmonal, pneumonia, pneumothorax, atau kanker paru
Penyakit jantung, seperti, bradikardia, ventrikel fibrilasi, tidak berhasil jantung kongestif, atau penyakit jantung koroner
- Abnormalitas dalam darah, seperti anemia atau methemoglobinemia
- Infeksi yang mengakibatkan sepsis
- Keracunan, seperti keracunan-sianida atau keracunan CO (karbon monoksida)
- Cidera yang mengakibatkan pendarahan dengan jumlah yang terlalu berlebih
- Pemakaian obat, seperti fentanyl atau obat bius
- Penyakit karena ketinggian atau altitude sickness
- Kekurangan oksigen karena terjerat di kebakaran, tempat dengan temperatur dingin, atau terbenam
Type-tipe hipoksia
Berdasar pemicu minimnya oksigen di sel dan jaringan, hipoksia bisa dipisah jadi beberapa type, yakni:
- Hipoksia hiposik (hipoksemia hipoksia), karena minimnya oksigen pada darah
- Hipoksia histotoksik, karena kumpulan sel tubuh yang tidak bisa memakai oksigen yang ada
- Hipoksia metabolik, karena semakin banyak oksigen yang diperlukan oleh kumpulan sel tubuh dibanding umumnya
- Hipoksia statis, disebabkan karena minimnya saluran darah
- Hipoksia anemik, karena minimnya kandungan hemoglobin dalam sel darah merah
Kecuali pemicu dan type-tipe di atas, ada banyak keadaan yang membuat seorang lebih beresiko alami hipoksia, diantaranya hipotensi, asma, dan ALS.
Tanda-tanda Hipoksia
Tiap pasien hipoksia bisa alami tanda-tanda yang berbeda. Tanda-tanda hipoksia dapat ada mendadak dan lebih buruk secara cepat (kronis) atau berkembang secara perlahan-lahan (akut).
Di bawah ini ialah gejala-gejala hipoksia yang biasa terjadi:
- Napas jadi cepat
- Napas sesak
- Detak jantung jadi cepat atau kebalikannya jadi lambat
- Kulit, kuku, dan bibir warna kebiruan (sianosis) atau malah warna merah seperti ceri
- Lemas
- Bingung atau bingung
- Raib kesadaran
- Berkeringat
- Batuk
- Susah berbicara
Pada kasus tertentu, hipoksia dapat ada tanpa memunculkan tanda atau tanda-tanda apa saja. Keadaan ini diberi nama bahagia hypoxia.
Kapan harus ke dokter
Selekasnya kerjakan pengecekan ke dokter bila Anda alami beberapa keluhan yang disebut sebelumnya. Pengecekan dan pengatasan sejak awal kali dibutuhkan untuk menahan kompleksitas.
Jika Anda menyaksikan seorang berasa sesak atau susah bernapas, lemas, mendadak tidak bisa berbicara, bingung, atau kejang, selekasnya membawa ke IGD.
Analisis Hipoksia
Dokter akan bertanya keluh kesah yang dirasakan pasien, dan keadaan kesehatan atau penyakit yang pernah dialami oleh pasien.
Kemudian, dokter akan mengecek pertanda hipoksia pada pasien, misalkan dengan memandang tingkat kesadaran, menyaksikan warna bibir dan ujung-ujung kuku, dan mengecek penekanan darah, frekwensi pernafasan, dan detak jantung.
Sambil lakukan pengecekan, dokter akan lakukan pengatasan awalnya untuk memantapkan keadaan pasien.
Untuk menganalisis hipoksia dan ketahui pemicunya, dokter akan lakukan pengecekan pendukung berikut:
- Test oksimetri, untuk mengawasi kandungan oksigen pada darah
- Test darah komplet, untuk menyaksikan pertanda anemia atau infeksi
- Test peranan paru, untuk mengecek apa paru berperan dengan normal
- Riset gas darah, untuk menilai metabolisme dan pernafasan, dan peluang ada keracunan
- Elektrokardiogram (EKG), untuk menyaksikan tanda kerusakan jantung atau detak jantung tidak teratur
- Photo Rontgen atau CT scan pada dada, untuk menyaksikan abnormalitas pada paru-paru, seperti pneumothorax atau infeksi paru
- CT scan atau MRI pada kepala, untuk menyaksikan abnormalitas pada otak, seperti tumor, stroke, atau pendarahan
- Echo jantung, untuk mengawasi susunan dan keadaan jantung, hingga kerusakan atau abnormalitas di jantung atau katup jantung bisa teridentifikasi
Penyembuhan Hipoksia
Penyembuhan hipoksia mempunyai tujuan untuk kembalikan suplai oksigen ke sel dan jaringan, hingga organ-organ badan bisa bekerja secara baik dan tidak ada kematian jaringan. Penyembuhan hipoksia diperuntukkan untuk menangani pemicu yang memicunya.
Pengatasan yang bisa dilaksanakan untuk menangani hipoksia diantaranya:
Oksigen
Pemberian oksigen mempunyai tujuan untuk tingkatkan kandungan oksigen pada tubuh pasien. Therapy tambahan oksigen dapat diberi lewat:
- Masker atau selang hidung (nasal kanul), yang penyeleksiannya akan disamakan dengan keadaan pasien dan kandungan oksigen yang ingin diraih
- Therapy hiperbarik, untuk hipoksia jaringan yang kronis atau pasien yang keracunan karbon monoksida
- Alat tolong napas (ventilator), untuk hipoksia yang kronis dengan kesusahan bernapas
Beberapa obat
Kecuali obat, pengatasan hipoksia dilaksanakan untuk menyembuhkan pemicu hipoksia. Beberapa obat yang kemungkinan diberi oleh dokter ialah:
- Inhaler atau obat asma, untuk menyembuhkan gempuran asma
- Obat kelompok kortikosteroid, untuk menurunkan infeksi di paru-paru
- Antibiotik, untuk menyembuhkan infeksi bakteri
- Obat antikejang, untuk menurunkan kejang
Kompleksitas Hipoksia
Pengurangan kandungan oksigen yang tidak selekasnya ditangani dapat bersambung jadi hipoksia jaringan dan hipoksia serebral (kekurangan oksigen di otak). Hipoksia itu menyebabkan kerusakan sel, jaringan, atau organ-organ badan, misalkan otak.
Kerusakan jaringan otak bisa membuat penderitanya kehilangan kesadaran dan alami masalah peranan organ di semua badan. Keadaan ini bisa berbuntut pada kematian.
Hipoksia yang diatasi dengan pemberian oksigen beresiko mengakibatkan kompleksitas. Pemberian oksigen terlalu berlebih (hiperoksia) bisa meracuni kumpulan sel tubuh dan mengakibatkan katarak, vertigo, pengubahan sikap, kejang, bahkan juga masalah pada mekanisme pernafasan.
Penjagaan Hipoksia
Hipoksia susah untuk dihindari karena bisa terjadi tanpa diperhitungkan. Tetapi, ada banyak hal yang bisa Anda kerjakan untuk turunkan resiko berlangsungnya hipoksia:
- Pakai obat asma dengan teratur
- Kerjakan latihan pernafasan
- Jauhi naik ke ketinggian tertentu dengan cepat, untuk menahan altitude sickness
- Aplikasikan pola hidup sehat dengan olahraga dengan teratur, minum air putih yang cukup, dan stop merokok
- Kerjakan pengecekan dengan teratur ke dokter bila Anda mempunyai keadaan klinis atau penyakit yang dapat tingkatkan resiko berlangsungnya hipoksia
0 komentar:
Posting Komentar