HaloIniSehat- Penyakit pada vagina bisa mempengaruhi tingkat kesuburan, keinginan untuk berhubungan seks, sampai keadaan kesehatan wanita keseluruhannya. Karena itu, dibutuhkan pengatasan yang pas supaya permasalahan di vagina tidak makin kronis dan mengusik.
Ada beberapa langkah yang dapat dilaksanakan untuk jaga vagina masih sehat. Diantaranya ialah mengenal bermacam tanda-tanda dari penyakit yang bisa serang vagina dan menyembuhkannya dengan tepat.
Disamping itu, supaya vagina masih terlindung dari penyakit, juga penting untuk teratur bersihkan vagina secara benar dan menghindar sikap sex beresiko, seperti kerap bertukar pasangan seksual dan melakukan hubungan intim tanpa kondom.
Waspada Bermacam Penyakit pada Vagina Berdasar Tanda-tandanya
Tanda-tanda penyakit pada vagina kerap kali mengakibatkan merasa tidak nyaman pada wanita. Di bawah ini ialah gejala-gejala yang perlu Anda cermati berkaitan dengan penyakit pada vagina:
- Ngilu saat berhubungan seks (dispareunia)
Ngilu di saat dan sesudah berhubungan seks (dispareunia) biasanya disebabkan karena keadaan vagina yang kering atau kontraksi otot dinding vagina. Keadaan ini dapat disebabkan karena bermacam hal, misalkan menopause atau vulvodynia.
Dispareunia bisa turunkan nafsu seksual dan mengusik keserasian dengan pasangan. Tidak cuman berpengaruh secara fisik, dispareunia mempengaruhi kesehatan psikis wanita, seperti masalah kekhawatiran, stres, dan turunkan rasa optimis.
- Gatal pada wilayah kemaluan
Gatal pada wilayah kemaluan bisa saja sebagai tanda-tanda dari infeksi, misalkan infeksi jamur atau infeksi bakteri. Keadaan ini lebih beresiko terjadi pada wanita yang konsumsi antibiotik dalam periode panjang atau mungkin kurang jaga kebersihan organ intimnya.
Disamping itu, gatal pada wilayah kemaluan wanita dapat disebabkan karena bermacam penyakit lain, seperti dermatitis, psoriasis, lichen sclerosus, dan infeksi kutu pada rambut kemaluan.
- Cedera atau lecet di seputar vagina
Cedera atau lecet di seputar vagina menjadi tanda-tanda dari penyakit menyebar seksual, seperti herpes genital, sifilis, atau iritasi karena pemakaian sabun pencuci vagina yang memiliki bahan kimia keras. Lecet di vagina bisa juga disebabkan karena baju dalam yang begitu ketat.
- Keluarnya cairan dari vagina
Keluarnya cairan dari vagina digolongkan normal jika keadaannya sama dengan keputihan biasa, yakni tidak bau, tidak dibarengi demam, atau mungkin tidak dibarengi rasa ngilu dan gatal.
Tetapi, bila keluarnya cairan vagina dibarengi pengubahan struktur, warna, berbau, dan rasa gatal, Anda perlu lebih siaga sebab bisa jadi hal itu disebabkan karena penyakit pada vagina, misalnya:
- Infeksi jamur pada vagina, diikuti dengan cairan warna putih kental dan dibarengi rasa gatal pada vagina
- Vaginosis bakterialis, biasanya memunculkan cairan vagina bau amis dan warna abu-abu
- Trickomoniasis, diikuti dengan keputihan warna kekuningan atau kehijauan yang bau amis dan dibarengi rasa gatal atau perih di vagina
- Vaginitis, biasanya dibarengi rasa ngilu, gatal, dan berbau pada cairan vagina
- Kutil kelamin
Benjolan kecil yang keras dengan permukaan kasar menjadi tanda ada penyakit kutil kelamin. Bila tidak diobati, penyakit pada vagina yang disebabkan karena human papillomavirus (HPV) ini dapat tingkatkan resiko berlangsungnya kanker vulva atau kanker serviks.
Kutil kelamin dapat diatasi oleh dokter dengan pemberian beberapa obat beri, misalkan cream atau salep, juga bisa dengan pemangkasan kutil memakai kauter atau operasi.
- Pendarahan vagina yang tidak normal
Pendarahan vagina di luar periode menstruasi atau sesudah berhubungan seks menjadi tanda-tanda infeksi, seperti chlamydia. Keadaan ini dapat jadi tanda-tanda kanker, kehamilan ektopik, atau efek kontrasepsi dalam kandungan (IUD).
- Tonjolan pada mulut vagina
Tonjolan pada mulut vagina menjadi tanda ada bengkak kista Bartholin pada bagian dalam bibir vagina.
Kista Bartholin kerap kali dirasakan wanita sesudah periode pubertas. Disamping itu, tonjolan dapat disebabkan karena infeksi infeksi pada tangkai rambut kemaluan (folikulitis).
- Ruam pada vagina
Ruam pada vagina bisa disebabkan karena penyakit eksim dan iritasi atau alergi di kulit seputar vagina karena paparan sabun, losion, atau pencuci vagina yang memiliki kandungan bahan kimia iritatif.
Disamping itu, bila dibarengi tonjolan yang terlihat mengilat, ruam pada vagina bisa juga disebabkan karena molluscum contagiosum. Biasanya, ruam pada vagina yang disebabkan karena keadaan ini tidak berasa sakit atau gatal.
Bila Anda alami tanda-tanda penyakit pada vagina sama seperti yang sudah disebut sebelumnya, seharusnya selekasnya tanyakan ke dokter untuk memperoleh penyembuhan.
Menahan Penyakit pada Vagina dengan Jaga Kesehatannya
Kecuali mengenal tanda-tanda penyakit pada vagina, ada banyak hal yang bisa Anda kerjakan untuk mempertahankan kesehatan vagina, diantaranya:
Membersihkan vagina secara benar
Langkah bersihkan vagina yang betul dengan membasuhnya memakai air bersih, lalu keringkan dengan tisu dari arah vagina ke arah anus. Saat bersihkan vagina, Anda tidak harus memakai sabun atau pencuci kewanitaan sebab bisa mengakibatkan iritasi atau alergi.
Jauhi sikap sex beresiko
Cara ini sebagai salah satunya langkah penting untuk mempertahankan kesehatan vagina sekalian membuat perlindungan diri Anda dan pasangan dari penyakit menyebar seksual. Supaya lebih aman, Anda dianjurkan tidak untuk bertukar pasangan dan selalu memakai kondom saat melakukan hubungan intim.
Jauhi pemicu iritasi atau alergi di vagina
Vagina dapat alami infeksi, gatal, dan lebam karena alergi atau iritasi. Ada beberapa hal yang dapat memunculkan keluh kesah itu, salah satunya pemakaian sabun atau produk pencuci vagina, pembalut yang memiliki kandungan pewangi, atau kondom yang memiliki kandungan spermisida.
Karena itu, Anda perlu menghindar penggunaan produk itu untuk menahan berlangsungnya permasalahan di vagina. Untuk jaga vagina masih bersih dan kering, pakailah baju yang bisa meresap keringat, misalkan yang memiliki bahan linen atau katun.
Melengkapi imunisasi
Imunisasi bukan hanya untuk bayi dan beberapa anak, tapi juga orang dewasa. Buat menahan berlangsungnya penyakit di vagina dan organ reproduksi, seperti kutil kelamin, kanker serviks, dan hepatitis B, Anda dianjurkan untuk memperoleh vaksinasi HPV dan hepatitis B.
Teratur memeriksa diri ke dokter
Anda pun perlu periksakan kesehatan organ intim dengan teratur ke dokter. Untuk menilai keadaan kesehatan vagina dan organ reproduksi, dokter bisa lakukan pengecekan, seperti pengecekan panggul dan Pap smear.
Wanita berumur 21-29 tahun dianjurkan untuk lakukan pengecekan Pap smear tiap tiga tahun, sedang wanita berumur 30-65 tahun perlu lakukan pengecekan Pap smear tiap 5 tahun dituruti dengan pengecekan HPV.
Disamping itu, Anda pun dianjurkan untuk lakukan senam Kegel untuk kencangkan otot panggul dan vagina dan hindari rokok dan minuman mengandung alkohol supaya keadaan kesehatan Anda masih sempurna.
Vagina yang sehat dan terurus akan membuat Anda berasa semakin nyaman dan terbebas dari bermacam penyakit. Tetapi, Anda perlu siaga dan selekasnya menjumpai dokter, bila alami gejala-gejala berikut:
- Terjadi pengubahan warna, jumlah, atau berbau pada cairan vagina, terlebih bila dibarengi dengan tanda-tanda lain, seperti gatal, ngilu atau demam
- Ada tonjolan pada vagina
- Alami vagina gatal, iritasi, dan kemerahan
- Merasa terhimpit di tempat vagina
- Alami pendarahan di luar periode menstruasi, sesudah menopause, atau sesudah berhubungan seks
Mempertahankan kesehatan organ intim ialah poin penting dilaksanakan oleh tiap wanita. Dengan vagina yang sehat dan bersih, Anda akan terbebas dari bermacam penyakit pada vagina. Jika rasakan keluh kesah yang mengusik pada vagina, selekasnya kontrol diri ke dokter untuk memperoleh penyembuhan yang tepat.
0 komentar:
Posting Komentar