HaloIniSehat- Masalah psikis atau masalah jiwa ialah penyakit yang mempengaruhi emosi, sudut pandang, dan sikap pasiennya. Sama seperti dengan penyakit fisik, penyakit psikis ada juga obatnya.
Di Indonesia, pasien masalah psikis diibaratkan dengan panggilan ‘orang gila' atau ‘sakit jiwa', dan kerap alami tindakan yang tidak membahagiakan, bahkan juga sampai dipasung. Walau sebenarnya, pasien masalah psikis dapat dibawa ke rumah sakit untuk diberi penyembuhan.
Ada beberapa factor yang dapat memacu berlangsungnya masalah psikis, dimulai dari terserang penyakit tertentu sampai alami depresi karena kejadian traumatis, seperti ditinggalkan mati orang yang disayang, kehilangan tugas, atau terisolasi untuk waktu lama.
Ingat kejadian-peristiwa traumatis itu sering dirasakan beberapa orang belakangan ini, jadi tidak bingung ada wabah COVID-19 kerap dihubungkan dengan timbulnya masalah psikis pada seorang.
Jika Anda membutuhkan pengecekan COVID-19, click link berikut ini supaya Anda bisa ditujukan ke sarana kesehatan paling dekat:
- Rapid Tes Anti-bodi
- Swab Antigen (Rapid Tes Antigen)
- PCR
Tanda-tanda Masalah Psikis
Tanda dan gejala masalah psikis bergantung pada tipe masalah jiwa yang dirasakan. Pasien dapat alami masalah pada emosi, sudut pandang, dan sikap. Contoh-contoh tanda-tanda masalah psikis ialah:
- Waham atau delusi, yakni yakini suatu hal yang tidak riil atau mungkin tidak sesuai bukti yang sebetulnya.
- Fantasi, yakni kesan saat seorang menyaksikan, dengar, atau rasakan suatu hal yang sebetulnya tidak riil.
- Situasi hati yang beralih-alih dalam masa-periode tertentu.
- Rasa sedih yang berjalan sampai beberapa minggu, bahkan juga beberapa bulan.
- Rasa kuatir dan takut yang terlalu berlebih dan terus-terusan, sampai mengusik kegiatan setiap hari.
- Masalah makan misalkan berasa takut berat tubuh semakin bertambah, condong memuntahkan makanan, atau makan dengan jumlah banyak.
- Peralihan pada jadwal tidur, seperti gampang mengantuk dan tertidur, susah tidur, dan masalah pernafasan dan kaki resah saat tidur.
- Ketagihan nikotin dan alkohol, dan penyimpangan NAPZA.
- Geram terlalu berlebih sampai mengamuk dan lakukan tindak kekerasan.
- Sikap yang tidak lumrah, seperti berteriak tidak terang, bicara dan ketawa sendiri, dan keluar dari rumah pada keadaan telanjang.
Selainnya tanda-tanda yang berkaitan dengan psikis, pasien masalah psikis dapat alami tanda-tanda pada fisik, misalkan sakit di kepala, sakit punggung, dan sakit maag.
Kapan harus ke dokter
Cepatlah konsultasi sama dokter specialist kesehatan jiwa (psikolog) jika Anda alami tanda-tanda di atas, terlebih bila gejala-gejala itu ada secara bertepatan dan mengusik kegiatan setiap hari.
Jika orang disekitaran Anda memperlihatkan tanda-tanda masalah psikis, mengajak ia share dan berbicara baik berkenaan tanda-tanda yang dirasakannya. Bila memungkinkannya, mengajak ia menjumpai psikolog.
Segera ke IGD rumah sakit jiwa bila ada tingkah untuk mencederai diri kita dan seseorang, terlebih bila ada kemauan untuk bunuh diri. Jika hal itu terjadi ke orang disekitaran Anda, teruslah dengannya dan kontak nomor genting.
Pemicu Masalah Psikis
Belumlah diketahui dengan cara tepat apa pemicu masalah psikis. Tetapi, keadaan ini dijumpai berkaitan dengan factor biologis dan psikis, seperti akan dirinci berikut ini:
- Factor biologis (atau disebutkan masalah psikis organik)
- Masalah pada peranan sel saraf di otak.
- Infeksi, misalkan karena bakteri Streptococcus.
- Abnormalitas bawaan atau cidera dalam otak.
- Kerusakan otak karena terbentur atau kecelakaan.
- Kekurangan oksigen dalam otak bayi saat proses persalinan.
- Mempunyai orangtua atau keluarga pasien masalah psikis.
- Penyimpangan NAPZA dalam periode panjang, misalkan heroin dan kokain.
- Kekurangan gizi.
Factor psikis
- Kejadian traumatik, seperti kekerasan dan penghinaan seksual.
- Kehilangan orangtua atau disia-siakan di periode kecil.
- Kurang sanggup berkawan sama orang lain.
- Perpisahan atau ditinggalkan mati oleh pasangan.
- Hati rendah diri, tidak sanggup, geram, atau kesepian.
Selainnya factor psikis yang sudah disebut sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jika ada pada keadaan wabah, seperti wabah COVID-19, dapat menjadi factor penyebab depresi yang selanjutnya membuat orang lebih rawan alami masalah psikis.
Depresi itu bisa datang dari perasaan takut dan cemas mengenai kesehatan, keuangan, atau tugas, yang banyak dipengaruhi karena wabah.
Analisis Masalah Psikis
Untuk tentukan tipe masalah psikis yang dialami pasien, psikolog akan lakukan pengecekan klinis mental dengan menginterviu pasien atau keluarganya. Pertanyaan yang bakal disodorkan mencakup:
Tanda-tanda yang dirasakan, terhitung semenjak kapan tanda-tanda ada dan efeknya pada kegiatan setiap hari.
- Kisah penyakit psikis pada pasien dan keluarganya.
- Kejadian yang dirasakan pasien di periode lalu yang memacu trauma.
- Beberapa obat dan suplemen yang sempat atau sedang dimakan.
Buat singkirkan peluang ada penyakit lain, dokter akan lakukan pengecekan fisik dan pengecekan pendukung. Salah satunya pengecekan pendukung yang sudah dilakukan ialah test darah.
Lewat test darah, dokter bisa ketahui apa tanda-tanda pada pasien disebabkan karena masalah tiroid, ketagihan alkohol, atau penyimpangan NAPZA.
Contoh Masalah Psikis
Sesudah lakukan beberapa pengecekan, dokter bisa tentukan tipe masalah psikis yang dirasakan pasien. Dari beberapa tipe masalah psikis, beberapa yang paling umum terjadi ialah:
- Stres
Stres sebagai masalah situasi hati yang mengakibatkan pasiennya terus-terusan bersedih. Berlainan dengan duka cita biasa yang berjalan sepanjang sekian hari, rasa sedih pada stres dapat berjalan sampai beberapa minggu atau beberapa bulan.
- Skizofrenia
Skizofrenia ialah masalah psikis yang memunculkan keluh kesah fantasi, delusi, dan kerusuhan berpikiran dan berperangai. Skizofrenia membuat pasiennya tidak dapat membandingkan di antara realita dengan pemikirannya sendiri.
- Masalah kekhawatiran
Masalah kekhawatiran sebagai masalah psikis yang membuat pasiennya berasa kuatir dan takut terlalu berlebih dan terus-terusan saat menjalankan kegiatan setiap hari. Pasien masalah kekhawatiran bisa alami gempuran cemas yang berjalan lama dan susah dikontrol.
- Masalah bipolar
Masalah bipolar ialah tipe masalah psikis yang diikuti dengan peralihan situasi hati. Pasien masalah bipolar bisa berasa benar-benar bersedih dan patah semangat dalam masa tertentu, selanjutnya jadi benar-benar suka dalam masa lainnya.
- Masalah tidur
Masalah tidur sebagai peralihan pada jadwal tidur yang sampai mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup pasiennya. Contoh-contoh masalah tidur ialah susah tidur (insomnia), mimpi jelek (parasomnia), atau benar-benar gampang tertidur (narkolepsi).
Penyembuhan Masalah Psikis
Penyembuhan masalah psikis bergantung pada tipe masalah yang dirasakan dan tingkat keparahannya. Selainnya therapy sikap kognitif dan pemberian obat, dokter akan merekomendasikan pasien jalani pola hidup yang sehat.
Therapy sikap kognitif
Therapy sikap kognitif ialah tipe psikoterapi yang mempunyai tujuan mengganti sudut pandang dan tanggapan pasien, dari negatif jadi positif. Therapy ini jadi opsi khusus untuk menangani masalah psikis, seperti stres, skizofrenia, masalah kekhawatiran, masalah bipolar, dan masalah tidur.
Pada banyak kasus, dokter akan memadukan therapy sikap kognitif dan beberapa obat, supaya penyembuhan jadi lebih efisien
Beberapa obat
Untuk menurunkan tanda-tanda yang dirasakan pasien dan tingkatkan efektivitas psikoterapi, dokter bisa memberi resep beberapa obat berikut ini:
- Antidepresan, misalkan fluoxetine
- Antipsikotik, seperti aripiprazole.
- Penurun kuatir, misalkan alprazolam.
- Suasana hati stabilizer, seperti lithium.
Peralihan pola hidup
Jalani pola hidup sehat bisa membenahi kualitas tidur pasien masalah psikis yang alami masalah tidur, terlebih jika digabungkan dengan sistem penyembuhan di atas. Beberapa cara yang dapat dilaksanakan ialah:
- Kurangi konsumsi gula pada makanan.
- Perbanyak makan sayur dan buah.
- Batasi mengonsumsi minuman mengandung kafein.
- Stop merokok dan konsumsi minuman mengandung alkohol.
- Mengurus depresi secara baik.
- Lakukan olahraga dengan teratur.
- Makan camilan dengan sedikit karbohidrat saat sebelum tidur.
- Tidur dan bangun di jam yang serupa tiap hari.
Bila alami masalah psikis yang cukup kronis, pasien perlu jalani perawatan di dalam rumah sakit jiwa. Demikian pula bila pasien tidak dapat jalani perawatan berdikari atau sampai bertindak yang mencelakakan diri kita dan seseorang.
Kompleksitas Masalah Psikis
Masalah psikis bisa mengakibatkan kompleksitas serius, baik pada fisik, emosi, atau sikap. Bahkan juga, satu masalah psikis yang tidak ditangani dapat memacu masalah psikis yang lain. Beberapa kompleksitas yang dapat ada ialah:
- Hati tidak berbahagia dalam kehidupan.
- Perselisihan dengan bagian keluarga.
- Kesusahan merajut jalinan sama orang lain.
- Terkucil dari kehidupan sosial.
- Ketagihan rokok, alkohol, atau NAPZA.
- Kemauan untuk bunuh diri dan mencelakakan seseorang.
- Terlilit permasalahan hukum dan keuangan.
- Rawan sakit karena mekanisme ketahanan tubuh turun.
Penangkalan Masalah Psikis
Tidak seluruhnya masalah psikis bisa dihindari. Tetapi, ada banyak cara yang dapat dilaksanakan untuk kurangi resiko gempuran masalah psikis, yakni:
- Masih tetap berperan serta aktif dalam pertemanan dan kegiatan yang disukai.
- Sharelah dengan rekan dan keluarga saat hadapi permasalahan.
- Kerjakan olahraga teratur, makan teratur, dan urus depresi secara baik.
- Tidur dan bangun tidur teratur pada saat yang sama sehari-harinya.
- Tidak boleh merokok dan memakai NAPZA.
- Awasi mengonsumsi minuman mengandung alkohol dan minuman mengandung kafein.
- Konsumsi beberapa obat yang diresepkan dokter, sama sesuai jumlah dan ketentuan gunakan.
- Selekasnya ke dokter jika ada tanda-tanda masalah psikis.
-BD QQ
0 komentar:
Posting Komentar