HaloIniSehat- Kuku palsu kerap kali dipakai untuk percantik penampilan jemari. Warna dan pola yang beragam macam dapat membuat penampilan kuku lebih menarik. Tetapi, Anda perlu waspada jika ingin memakainya, karena ada resiko kesehatan yang bisa terjadi dibalik pemakaian kuku palsu.
Saat sebelum memakai kuku palsu, ada dua hal yang penting Anda lihat, yakni bahan yang terdapat di dalam kuku palsu dan masalah kesehatan yang bisa terjadi. Oleh karenanya, sebaiknya jika Anda ketahui terlebih dahulu beragam tipe kuku palsu dan resiko pemakaiannya.
Tipe-Jenis Kuku Palsu
Berdasar berbahan, ada tiga tipe kuku palsu, yakni akrilik, gel, dan silk. Dari ke-3 tipe itu, kuku palsu berbahan akrilik dan gel umunya semakin banyak dipakai.
Berikut ialah keterangan berkenaan beberapa jenis kuku palsu itu:
Kuku palsu akrilik
Ini ialah bahan kuku palsu yang terpopuler. Dalam pemakainnya, akrilik cair dan bubuk akan digabungkan. Kemudian, baru ditempelkan di ujung kuku atau di semua permukaan kuku.
Kuku palsu gel
Kuku palsu tipe gel biasanya tambah mahal dibanding dengan akrilik, tapi lebih bertahan lama. Struktur kuku palsu gel nyaris sama dengan kutek atau cat kuku.
Tipe kuku palsu ini dipakai dengan dibalurkan ke atas kuku. Kemudian, kuku akan dikeraskan dengan dipanaskan di bawah lampu ultraviolet.
Kuku palsu silk
Kuku palsu yang dibuat berbahan silk kerap kali dipakai untuk mempercantik penampilan kuku yang hancur atau membuat ujung kuku jadi lebih kuat. Bahan silk memang dikenali kuat serta lebih bertahan lama.
Resiko Pemakaian Kuku Palsu
Pemakaian kuku palsu memang membuat performa makin memikat. Namun, ada banyak resiko yang dapat Anda rasakan saat memakai kuku palsu, salah satunya:
- Reaksi alergi
Bahan kimia yang dipakai untuk kuku palsu dapat membuat kulit jadi iritasi. Misalnya, kandungan metil metakrilat bisa mengakibatkan iritasi pada aliran napas dan jadi parah asma, sedang kandungan etil metakrilat bisa memacu kemerahan, lebam, dan ngilu pada kuku.
- Infeksi
Saat memakai kuku palsu, akan tercipta sela dengan kuku asli. Ini menjadi ruangan untuk bakteri dan jamur untuk berkembang sampai memacu infeksi.
Infeksi bakteri bisa mengganti warna kuku jadi hijau, sedang infeksi jamur dapat memunculkan bintik putih atau kuning pada kuku. Bila kronis, infeksi jamur bisa membuat kuku jadi remuk.
- Kerusakan kuku
Pemakaian kuku palsu bisa membuat kuku jadi tipis, ringkih, dan kering, hingga bisa menghancurkannya. Bahkan juga, jika kuku yang hancur didiamkan tanpa pengatasan, dapat beresiko mengakibatkan kuku lepas.
Langkah Aman Memakai Kuku Palsu
Ada banyak hal yang penting jadi perhatian saat Anda ingin memasangkan dan memakai kuku palsu, yakni:
- Tentukan salon kuku yang bersertifikasi, tepercaya kwalitasnya, dan memakai alat yang bersih dan mencukupi.
- Yakinkan penempatan kuku dilaksanakan oleh orang yang pakar dan sudah membersihkan tangan saat sebelum memasang kuku palsu.
- Tidak boleh asal-asalan terkelupas kuku palsu karena bisa menghancurkan susunan atas kuku. Bila kuku palsu terkupas atau hancur, selekasnya kembali lagi ke salon kuku untuk memperbaiknya.
- Yakinkan kutikula tidak dipotong atau didorong karena bisa memacu infeksi.
- Bila alami gatal, ruam, atau ngilu disekitaran kuku atau anggota badan lain sesudah memakai kuku palsu, peluang Anda alami alergi. Kontrol diri ke dokter supaya selekasnya memperoleh pengatasan.
- Pemakaian kuku palsu akrilik mempunyai bahan yang gampang terbakar, hingga harus dijauhkan dari temperatur panas, seperti alat pengering atau pelurus rambut, untuk menghindar resiko terbakar.
- Walau kuku palsu bisa percantik performa, Anda disarankan tidak sering memakainya.
Memakai kuku palsu memang menjadi jalan keluar ringkas untuk percantik performa kuku. Tetapi, pakai kuku palsu secara aman dan selekasnya tanyakan ke dokter jika alami gatal, ngilu, lebam, atau bernanah disekitaran kuku sesudah memakai kuku palsu.
-BD QQ
0 komentar:
Posting Komentar