HaloIniSehat- Human papillomavirus atau HPV ialah virus yang bisa mengakibatkan infeksi di atas kulit, dan mempunyai potensi mengakibatkan kanker serviks. Infeksi virus ini diikuti dengan tumbuhnya kutil di kulit di beberapa tempat badan, seperti lengan, tungkai, mulut, dan tempat kelamin.
Infeksi virus HPV bisa menyebar lewat contact langsung dengan kulit pasien atau lakukan hubungan seksual dengan pasien. Sejumlah besar infeksi HPV tidak beresiko dan tidak memunculkan tanda-tanda. Walau demikian, diprediksi sekitaran dan tidak memunculkan tanda-tanda. Walau demikian, diprediksi sekitaran 70% dari kasus kanker serviks dalam dunia karena infeksi virus ini.
Untuk menghindarinya, vaksinasi HPV bisa dikasih ke wanita dan pria semenjak umur 9 sampai 26 tahun. Disamping itu, buat kurangi resiko terjangkit infeksi virus HPV, dianjurkan tidak untuk bergonta-ganti pasangan.
Tanda-tanda HPV
Infeksi virus HPV kerap kali tidak memunculkan tanda-tanda. Tetapi pada beberapa kasus, virus ini bisa bertahan sampai memunculkan tanda-tanda berbentuk tumbuhya kutil di atas kulit. Kutil dapat tumbuh pada lengan, tungkai, muka, dan kelamin. Berikut beberapa ciri kutil di kulit sesuai tempat tumbuhnya :
- Kutil yang tumbuh di pundak, lengan, dan jemari tangan
Kutil yang tumbuh di tempat ini berupa tonjolan yang dirasa kasar. Kutil ini bisa berasa sakit dan rawan alami pendarahan.
- Kutil yang tumbuh pada telapak kaki (plantar warts)
Berupa bejolan keras dan berasa kasar, hingga memunculkan merasa tidak nyaman saat memijak.
- Kutil di wilayah muka
Kutil di muka mempunyai permukaan yang datar (flat warts). Pada beberapa anak, seringkali ada di wilayah rahang bawah.
- Kutil kelamin
Kutil kelamin seperti kembang kol dan dapat tumbuh pada kelamin wanita atau lelaki. Selainnya di kelamin, kutil bisa juga tumbuh di dubur dan memunculkan rasa gatal.
Pemicu dan Fakor Resiko HPV
Virus HPV hidup dalam sel permukaan kulit yang masuk lewat cedera di kulit. Penebaran infeksi HPV bisa terjadi lewat contact langsung dengan kulit pasien.
Sejumlah besar virus HPV memunculkan kutil di bagian badan, sedang sejumlah kecil yang lain bisa masuk badan lewat hubungan seks. Ibu hamil dapat menyebarkan virus ini pada bayinya saat persalinan.
Ada banyak keadaan yang bisa tingkatkan resiko infeksi virus HPV, yakni:
- Kerap bertukar pasangan seksual.
- Mempunyai mekanisme ketahanan tubuh yang kurang kuat.
- Mempunyai cedera terbuka di kulit.
- Terserang penyakit menyebar seksual, seperti gonore atau chlamydia.
- Lakukan hubungan seks lewat anal.
Analisis HPV
Analisis infeksi HPV bisa disaksikan lewat timbulnya kutil di kulit. Tetapi, seperti sudah disebutkan, kutil bisa jadi tidak tumbuh dan nahasnya infeksi HPV pada kelamin wanita beresiko memunculkan kanker serviks.
Untuk menyaksikan ada infeksi HPV yang beresiko menyebabkan kanker serviks, dokter bisa lakukan pengecekan:
- Test IVA
Proses ini dilaksanakan dengan teteskan cairan khusus asam asetat pada tempat kelamin atau genital. Bila alami infeksi HPV, warna kulit akan beralih menjadi putih.
- Pap smear
Pap smear mempunyai tujuan untuk ketahui pengubahan keadaan serviks yang ke arah pada kanker karena infeksi HPV. Pap smear dilaksanakan dengan ambil contoh sel serviks untuk seterusnya dicheck di laboratorium.
- Test HPV DNA
Test HPV DNA dilaksanakan untuk mengetahui ada elemen genetik (DNA) dari virus HPV yang beresiko tinggi memunculkan kanker serviks.
- Penyembuhan Infeksi HPV
Sejumlah besar kasus HPV bisa lenyap sendirinya tanpa diobati. Tetapi untuk yang sudah terdeteksi alami infeksi HPV, khususnya wanita yang alami kutil kelamin, dokter kandungan akan menyarankan pasien untuk lakukan test kembali dalam kurun waktu satu tahun.
Lawatan ulangi ke dokter ini mempunyai tujuan untuk ketahui apa pasien masih terkena HPV dan apa ada pengubahan sel pada serviks (leher rahim), yang beresiko memunculkan kanker serviks.
Sedang untuk menyembuhkan kutil yang ada karena infeksi HPV, perlakuan yang bisa dilaksanakan oleh dokter ialah:
Pemberian obat beri
Untuk kutil di kulit, dokter bisa memberi obat beri yang berisi asam salisilat. Asam salisilat berperan mengurangi susunan kutil dengan bertahap.
Pengangkatan kutil
Bila obat beri gagal hilangkan kutil, dokter bisa lakukan pengangkatan kutil dengan:
- Krioterapi, yakni membekukan kutil dengan cairan nitrogen.
- Kauter, yakni pembakaran kutil dengan saluran listrik.
- Operasi.
- Cahaya laser.
Beberapa pengatasan pada kutilini tidak bisa membunuh virus HPV, hingga kutil bisa tumbuh kembali sepanjang virus masih tetap ada pada tubuh. Sampai sekarang ini tidak ada penyembuhan yang bisa membunuh HPV. HPV bisa lenyap dengan mekanisme ketahanan tubuh yang bagus.
Kompleksitas HPV
Meskipun begitu, usaha pengatasan harus dilaksanakan. Karena bila tidak diatasi secara baik, infeksi HPV bisa mengakibatkan kompleksitas berbentuk:
- Cedera pada mulut dan aliran pernafasan atas
Cedera ini bisa muncul di lidah, kerongkongan, laring, atau hidung.
- Kanker
Beberapa macam kanker yang bisa muncul ialah kanker serviks, kanker anus, dan kanker pada aliran pernafasan atas. Tanda-tanda kanker serviks pada fase awalnya umumnya tidak ciri khas, bahkan juga dapat tidak memiliki gejala sama sekalipun.
- Masalah kehamilan dan persalinan
Kompleksitas ini dapat terjadi pada wanita hamil yang menanggung derita infeksi HPV dengan kutil kelamin.
Pengubahan hormon bisa membuat kutil kelamin menebar dan merintangi jalan lahir. Pada beberapa kasus, kutil itu dapat alami pendarahan dan menyebarkan infeksi HPV ke bayi saat dilahirkan.
Cara Penangkalan Infeksi HPV
Cara khusus untuk menahan infeksi HPV ialah lakukan vaksinasi HPV. Vaksin itu mempunyai tujuan untuk menahan infeksi HPV yang beresiko memunculkan kanker serviks. Umur yang disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV ialah 9-26 tahun. Berikut ialah saran dalam vaksinasi HPV:
- Wanita berumur di bawah 15 tahun disarankan untuk jalani 2x vaksinasi HPV, dengan selang waktu enam bulan.
- Wanita di atas 15 tahun diajurkan untuk jalani 3x vaksinasi HPV, dalam jarak waktu dua bulan di antara vaksinasi pertama dan ke-2 , dan enam bulan di antara vaksinasi ke-2 dan ke-3 .
Bukan hanya pada wanita, vaksinasi perlu dilaksanakan pada pria untuk menahan penebaran HPV. Wanita dan pria di antara umur 27 sampai 45 tahun atau yang telah aktif berhubungan seks, tetapi tidak pernah terima vaksin HPV masih tetap bisa lakukan vaksinasi, tapi seharusnya tanyakan dulu sama dokter berkenaan faedah dan resikonya. Pria bisa juga lakukan sunat untuk kurangi resiko penyebaran HPV pada pasangan seksualnya.
Dari sisi vaksinasi, ada beberapa cara penangkalan yang bisa dilaksanakan, salah satunya:
- Lakukan pengecekan teratur
Semakin cepat teridentifikasi, infeksi HPV dapat selekasnya diatasi.
- Tidak sentuh kutil langsung
Bila tidak menyengaja sentuh dengan tangan, selekasnya bersihkan tangan sesudahnya.
- Lakukan hubungan seks yang aman
Lakukan hubungan seks yang aman maknanya tidak bergonta-ganti pasangan dan memakai kondom.
- Menggunakan alas kaki
Menggunakan alas kaki saat melakukan aktivitas di luar rumah adalah usaha supaya tidak terjangkit infeksi HPV pada tempat umum.
0 komentar:
Posting Komentar