HaloIniSehat- Emboli ialah keadaan di mana benda atau zat asing seperti gumpalan darah atau gelembung gas terbelit dalam pembuluh darah dan mengakibatkan penyumbatan pada saluran darah. Penyumbatan itu bisa memunculkan tanda-tanda yang lain pada setiap orang, bergantung type dan lokasi pembuluh darah yang mampet.
Pada intinya badan mempunyai tiga type pembuluh darah yang ada di semua organ badan, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Arteri berperanan sebagai pemasok oksigen dari jantung ke semua badan, vena berperanan kembalikan oksigen ke jantung, dan kapiler ialah pembuluh darah paling kecil yang menyambungkan arteri dan vena sekalian atur suplai oksigen ke kumpulan sel tubuh.
Saat salah satunya ataupun lebih pembuluh darah satu organ alami penyumbatan, peranan organ itu akan terusik. Bila tidak memperoleh pengatasan secara tepat, tersumbatnya pembuluh darah yang mengusik peranan organ bisa mengakibatkan kerusakaan pada organ itu secara tetap.
Tanda-tanda Emboli
Tanda-tanda yang bisa ada pada pasien emboli bisa berlainan, bergantung type pembuluh darah (arteri, vena, kapiler) yang mampet dan lokasi penyumbatan, misalkan paru-paru (emboli paru) atau otak (stroke).
Jika pasien alami penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru, karena itu tanda-tanda yang bisa ada mencakup:
- Ngilu dada.
- Napas sesak.
- Batuk.
Sedang bila penyumbatan terjadi di otak dan mengakibatkan stroke, karena itu tanda-tanda yang ada bisa berbentuk:
- Kelumpuhan anggota badan.
- Masalah berbicara.
Pada kasus tertentu, emboli tidak memberikan tanda-tanda pada pasiennya. Hal tersebut dikarenakan oleh zat asing yang ada tidak seutuhnya menutup pembuluh darah.
Pemicu Emboli
Berikut ialah zat-zat yang bisa menyebabkan emboli, yakni:
- Gas. Gelembung gas atau udara bisa mengakibatkan penyumbatan pada pembuluh darah. Keadaan ini umumnya terjadi pada penyelam. Gelembung gas atau udara bisa ada dalam pembuluh saat seorang penyelam alami penyakit dekompresi, karena terlampau cepat kembali ke atas.
- Gumpalan darah. Pada intinya, badan mempunyai proses pembekuan darah alami saat tersayat atau cedera. Proses pembekuan itu berperan untuk menahan berlangsungnya pendarahan. Tetapi, pembekuan darah terjadi terlalu berlebih walau tidak ada irisan atau cedera pada seorang dengan keadaan, seperti kegemukan, penyakit jantung, kanker, atau ibu hamil. Pembekuan darah yang terlalu berlebih mempunyai potensi mengakibatkan gumpalan darah dan mengusik mekanisme peredaran darah di badan.
- Cholesterol. Emboli bisa dirasakan oleh seorang yang menanggung derita atau mempunyai kisah aterosklerosis. Aterosklerosis sebagai keadaan di mana pembuluh darah menyempit karena ada penumpukan cholesterol. Pada keadaan yang termasuk berat, tumpukan cholesterol yang mengakibatkan persempitan pembuluh darah pada pasien aterosklerosis, bisa lepas dan mengucur dalam pembuluh darah, dan terbelit dan menutup pembuluh darah di lokasi lain.
- Lemak. Tulang patah bisa membuat lemak yang berada di dalam tulang lepas dan masuk ke pembuluh darah dan mengakibatkan penyumbatan.
- Air ketuban. Air ketuban atau cairan aminotik ialah cairan yang membuat perlindungan janin sepanjang dalam kandungan. Walau termasuk jarang ada, cairan itu bisa bocor dan masuk ke pembuluh darah ibu dan mengakibatkan penyumbatan.
Ada juga faktor-faktor yang tingkatkan resiko seorang alami emboli, yaitu:
- Kegemukan
- Berumur 60 tahun atau lebih.
- Merokok.
- Hamil.
- Tidak aktif bergerak untuk waktu lama, misalkan karena tiduran di dalam rumah sakit.
- Terserang penyakit jantung.
Analisis Emboli
Analisis disamakan dengan sangkaan berdasar pengecekan tanda-tanda, kisah penyakit, dan keadaan pasien secara detail. Beberapa test yang dipakai untuk menganalisis emboli mencakup:
- Test darah.
- MRI.
- CT scan.
- Venografi, yakni pencitraan dengan memakai photo Rontgen untuk menyaksikan keadaan pembuluh darah vena.
- Arteriografi, yakni pencitraan dengan photo Rontgen untuk menyaksikan keadaan pembuluh darah arteri. Test ini dipadankan dengan pemberian zat bahan warna kontras.
- Test peranan paru dan jantung.
Penyembuhan Emboli
Penyembuhan emboli bisa dilaksanakan dengan pemberian obat atau operasi. Contoh-contoh obat yang dipakai ialah:
- Antikoagulan (misalkan heparin), berperan untuk menahan berlangsungnya aglutinasi darah.
- Trombolitik (misalkan alteplase), berperan untuk menyatukan darah yang menggumpal. Pemberian obat ini dapat dilaksanakan dengan ditolong kateter atau selang khusus, supaya obat langsung ke arah gumpalan darah yang ada.
Bila pemberian obat saja tidak sanggup menangani emboli, dokter akan mereferensikan operasi. Misalnya ialah:
Trombektomi. Proses ini mempunyai tujuan mengusung gumpalan darah yang ada.
Inferior Vena Cava (IVC) Filter. Proses ini dilaksanakan dengan memberikan alat khusus berupa jala, yang berperan untuk memfilter zat asing di pembuluh darah dan menghindarinya menebar ke organ lain.
Penangkalan Emboli
Ada banyak usaha yang bisa kita kerjakan untuk kurangi resiko terserang emboli, salah satunya ialah:
- Teratur olahraga.
- Jauhi dehidrasi dengan konsumsi cairan yang cukup.
- Tidak merokok atau konsumsi alkohol.
- Mengaplikasikan diet dengan nutrisi imbang dan jaga berat tubuh bagus.
- Menghindar duduk kelamaan atau mungkin kurang aktif bergerak.
- Kerjakan pengecekan kesehatan dengan teratur.
- Jauhi memakai baju ketat.
Kompleksitas Emboli
Kompleksitas yang bisa terjadi pada pasien emboli bisa berbeda, bergantung type dan lokasi pembuluh darah yang mampet, dan keadaan pasien secara detail. Beberapa kompleksitas emboli mencakup:
- Bengkak.
- Kulit kering dan terkelupas.
- Stroke atau penyakit serangan jantung.
- Kerusakan otak.
- Perubahaan warna kulit.
0 komentar:
Posting Komentar