Minggu, Juni 13, 2021

Pengertian Disfagia

BY Kuliner IN , , No comments

HaloIniSehat- Disfagia ialah susah menelan. Saat alami disfagia, proses pendistribusian minuman atau makanan dari mulut ke lambung akan memerlukan usaha semakin besar dan saat yang semakin lama.

Pasien disfagia akan kesusahan menelan yang dapat dibarengi dengan rasa ngilu saat menelan, terselak atau batuk saat minum dan makan, atau ngilu ulu hati. Disfagia dapat disebabkan karena bermacam keadaan, dimulai dari ada sumbatan di tenggorokan, masalah otot, masalah mekanisme saraf, sampai abnormalitas bawaan (kongenital).

Disfagia erat berkaitan dengan proses menelan. Pada umumnya, berikut dijelasakan 3 tingkatan proses menelan:

Babak oral

Tahapan ini terjadi saat makanan ada dalam mulut. Tahapan ini mengikutsertakan proses kunyah makanan, mengalihkannya dari sisi depan ke belakang mulut, dan penyiapan salurkan makanan ke faring dan tenggorokan (esofagus).

Babak faringeal

Tahapan ini mengikutsertakan 2 proses khusus, yakni penggerakan makanan dari mulut ke esofagus, dan tahapan perlindungan aliran pernapasan dari makanan. Tahapan ini berjalan secara cepat sepanjang beberapa menit.

Babak esofageal

Tahapan ini terjadi saat makanan telah masuk ke esofagus. Makanan akan didorong dari sisi atas esofagus dengan pergerakan seperti gelombang (peristaltik) yang dipunyai aliran pencernaan untuk masuk ke lambung.

Pemicu Disfagia

Susah menelan dapat disebabkan karena bermacam penyakit dan keadaan, seperti masalah pada mekanisme saraf, otot, atau sumbatan di tenggorokan. Berikut penuturannya:

  1. Sumbatan atau persempitan di tenggorokan, seperti kanker mulut, kanker kerongkongan, benda asing, terciptanya jaringan parut karena GERD, atau proses radioterapi, infeksi yang terjadi di tenggorokan (esofagitis), atau gondok
  2. Masalah pada otot, yang dapat disebabkan karena penyakit skleroderma atau akhalasia
  3. Masalah pada mekanisme saraf, seperti stroke, demensia, penyakit Parkinson, multiple sclerosis, tumor otak, atau myasthenia gravis
  4. Abnormalitas kongenital, seperti cerebral palsy atau bibir sumbing

Disamping itu, sesuai tingkatan menelan yang sudah diterangkan di atas, pemicu disfagia dapat dipisah berdasar letak masalah yang terjadi, yakni:

Disfagia orofaringeal

Disfagia orofaringeal biasanya disebabkan karena abnormalitas saraf dan otot di wilayah kerongkongan. Keadaan ini dapat disebabkan karena beberapa penyakit yang mempengaruhi mekanisme otot dan saraf yang ada pada bagian di antara mulut dan faring (kerongkongan), misalnya:

  1. Penyakit Parkinson
  2. Sindrom saat polio
  3. Penyakit sklerosis double atau (Multiple sclerosis)
  4. Kanker yang terjadi di leher dan kepala
  5. Efek radioterapi atau pembandinghan yang mengakibatkan kerusakan saraf

Disfagia esofageal

Keadaan ini biasanya disebabkan karena ada sumbatan atau persempitan di tenggorokan. Faktor-faktor atau keadaan yang dapat memacu disfagia esofageal ialah:

  1. Kemelut otot di bagian tenggorokan bawah
  2. Persempitan sisi tenggorokan bawah karena terciptanya jaringan parut, misalkan sesudah radioterapi, penyakit asam lambung, skleroderma, atau akhalasia
  3. Ada sumbatan pada tenggorokan, karena kanker esofagus atau benda

Disamping itu, bersamaan pertambahan umur, seorang semakin lebih gampang alami disfagia. Ini disebabkan karena kekurangan otot yang terjadi dengan alami dan bertambahnya resiko berlangsungnya keadaan atau penyakit yang dapat memacu disfagia.

Pasien abnormalitas saraf lebih gampang alami disfagia dibandingkan orang yang tidak menanggung derita abnormalitas saraf.

Tanda-tanda Disfagia

Masalah otot, sumbatan pada tenggorokan, atau penyakit masalah saraf yang mengakibatkan berlangsungnya kesusahan menelan atau disfagia. Bila dirinci selanjutnya, saat alami difagia, seorang akan alami keluh kesah dan tanda-tanda berikut ini:

  1. Susah menelan minuman atau makanan
  2. Rasa ngilu saat menelan
  3. Makanan berasa terbelit dalam kerongkongan
  4. Terselak atau batuk saat minum dan makan
  5. Air liur yang keluar terus-terusan
  6. Berat tubuh yang turun karena susah makan
  7. Makanan yang telah ditelan keluar kembali
  8. Asam lambung yang naik ke kerongkongan
  9. Ngilu ulu hati
  10. Suara jadi serak
  11. Rutinitas berbeda, misalkan jadi lebih kerap menggunting makanan jadi lebih kecil atau menghindar makanan tertentu

Bila disfagia terjadi pada beberapa anak, keluh kesah dan tanda-tanda berikut ini akan ada:

  1. Minuman atau makanan kerap keluar mulut
  2. Kerap memuntahkan kembali makanan saat makan
  3. Tidak ingin konsumsi makanan tertentu
  4. Susah bernapas di saat sedang makan
  5. Berat tubuh yang turun secara mencolok

Kapan harus ke dokter

Selekasnya ke dokter bila Anda atau anak Anda alami kesusahan menelan. Pengecekan dan pengatasan sejak awal kali dapat menahan berlangsungnya kompleksitas, seperti kehilangan berat tubuh, malnutrisi, dehidrasi, terselak, atau bahkan juga pneumonia.

Analisis Disfagia

Sebagai langkah pertama, dokter akan bertanya tanda-tanda yang dirasa pasien, terhitung berapa kerap tanda-tanda itu ada dan kisah kesehatan pasien. Kemudian, dokter akan mengecek index massa badan (IMT/BMI) untuk menyaksikan apa pasien kekurangan gizi karena kesusahan menelan.

Seterusnya, dokter akan minta pasien minum air dalam ukuran tertentu secepat-cepatnya (water swallow tes). Catatan saat yang didapatkan dan jumlah air yang ketelan bisa menolong dokter memandang kekuatan pasien saat menelan.

Untuk tentukan pemicu berlangsungnya disfagia, dokter akan lakukan beberapa pengecekan kelanjutan, misalnya:

  1. Endoskopi, untuk mengecek keadaan aliran pernafasan atas, yakni hidung sampai kerongkongan (nasoendoskopi), atau mengecek keadaan tenggorokan sampai lambung (gastroskopi)
  2. Fluoroskopi, yakni pengecekan dengan sinar-X dan dibantu oleh zat khusus sebagai kontras (barium) untuk merekam pergerakan otot saat menelan
  3. Manometri, untuk menyaksikan berapa baik kerja esogafus dengan menghitung besar penekanan otot pada organ itu saat menelan
  4. Penyekenan dengan CT scan, MRI, atau PET scan, untuk menyaksikan keadaan mulut s/d tenggorokan lebih detil

Penyembuhan Disfagia

Arah khusus dari penyembuhan disfagia untuk jaga konsumsi gizi pasien dan menahan makanan masuk ke aliran pernafasan. Selainnya menangani pemicunya, beberapa sistem penyembuhan untuk jaga konsumsi gizi yang cukup pada pasien disfagia ialah:

Modifikasi diet

Modifikasi diet dilaksanakan dengan mengendalikan struktur dan kekentalan makanan sesuai kekuatan menelan pasien, terutamanya pasien yang alami kesusahan menelan di babak oral.

Skema makan pasien bisa ditata, dimulai dari makanan berupa cair seperti juice, selanjutnya dipertingkat kekentalannya bila kekuatan menelan telah lebih baik, sampai diberi makanan yang berupa padat, seperti roti atau nasi.

Therapy menelan

Therapy menelan pada pasien disfagia akan dituntun oleh terapi khusus. Terapi akan mengajari bagaimana proses menelan selama saat pengobatan supaya pasien masih tetap bisa menelan makanan. Therapy ini biasanya diperuntukkan untuk pasien yang kesusahan menelan karena masalahan di mulut.

Selang makan

Selang makan biasanya akan terpasang untuk menolong pasien penuhi keperluan gizinya sepanjang babak rekondisi mulut dan faring. Selainnya untuk menolong masukkan makanan ke aliran pencernaan, selang makan dapat dipakai untuk masukkan beberapa obat.

Ada 2 tipe selang makan, yakni selang nasogastrik (NGT) dan selang gastrostomi endoskopi perkutan (PEG). Selang NGT terpasang lewat hidung selanjutnya ke arah lambung. Sedang selang PEG terpasang langsung ke lambung lewat kulit luar perut.

Beberapa obat

Pemberian beberapa obat pada pasien disfagia akan disamakan dengan pemicu disfagia. Beberapa macam beberapa obat yang bisa dikasih ke pasien disfagia diantaranya:

  1. Obat untuk kurangi asam lambung, seperti ranitidin dan omeprazole
  2. Obat untuk melumpuhkan otot tenggorokan yang kaku karena akhalasia, seperti botulinum toxin
  3. Obat untuk melenturkan otot tenggorokan sisi bawah, seperti amlodipine dan nifedipine

Operasi

Operasi untuk menangani disfagia umumnya dilaksanakan bila ada abnormalitas di esofagus. Operasi mempunyai tujuan untuk melebarkan esofagus yang menyempit, hingga makanan dapat melalui dengan gampang. Ada 2 sistem operasi yang bisa dilaksanakan untuk melebarkan esofagus, yakni:

  1. Dilatasi, yakni salah satunya proses klinis untuk memperlebar sisi esofagus yang menyempit dengan balon atau alat businasi
  2. Penempatan stent, yakni berbentuk tabung logam yang dapat terpasang di esofagus untuk melebarkan aliran esofagus yang menyempit

Peralihan pola hidup

Untuk menolong memudahkan tanda-tanda yang muncul karena disfagia, pasien bisa mengganti rutinitas makan dan hidup, misalnya:

  1. Hentikan rutinitas minum alkohol, merokok, dan minum kopi
  2. Mengganti rutinitas makan jadi lebih sedikit banyaknya tetapi seringkali, dan menggunting makanan supaya ukuran lebih kecil
  3. Menghindar makanan yang mengakibatkan tanda-tanda semakin bertambah kronis, misalkan selai, mentega, karamel, atau juice

Kompleksitas Disfagia

Bila tidak diatasi secara baik, disfagia bisa memunculkan kompleksitas berbentuk:

  1. Malnutrisi
  2. Dehidrasi
  3. Pengurangan berat tubuh karena kekurangan konsumsi gizi dan cairan
  4. Infeksi aliran pernapasan atas
  5. Pneumonia


YANG MENYEDIAKAN 10 PERMAINAN DALAM 1 USER ID :

-Poker
-Domino
-Capsa Susun
-Adu Q
-Bandar Q
-Bandar Poker
-Sakong
-Bandar66
-Perang Baccarat
-Perang Dadu

ALTERNATIF LINK INIPOKER:

TERSEDIA TRANSAKSI TERSEDIA : INTERNET BANKING, SMS BANKING, PEMBAYARAN ONLINE SEPERTI OVO DAN GO-PAY.

TERSEDIA LAYANAN TRANSFER PULSA : XL & TELKOMSEL.

TERSEDIA APLIKASI LIVECHAT
KLIK DI BAWAH INI!

0 komentar:

Posting Komentar