HaloIniSehat- Apa kamu berasa susah berasa suka atau berbahagia saat lakukan beberapa hal yang umumnya kamu gemari? Bila iya, mungkin kamu alami anhedonia. Tanda-tanda dan pemicunya benar-benar bermacam. Tetapi, tidak perlu resah. Ada beberapa cara yang dapat dilaksanakan untuk menanganinya, kok.
Anhedonia ialah keadaan saat seorang kesusahan nikmati hidup dan rasakan kesenangan. Pasien anhedonia akan kehilangan ketertarikan pada segala hal atau rutinitas yang awalnya dipandang menarik.
Saat alami anhedonia, seorang akan berasa hidupnya menjemukan, bahkan membuat merasa terhimpit.
Anhedonia berlainan dengan rasa jemu biasa. Kebosanan umumnya akan lenyap sendirinya, terlebih jika lakukan hal yang baru atau membahagiakan, sedang anhedonia biasanya terjadi terlalu lama dan tidak lenyap bila tidak diatasi.
Beberapa Tipe Anhedonia dan Tanda-tandanya
Anhedonia digolongkan jadi dua kelompok, yakni dengan cara sosial dan fisik. Pasien anhedonia sosial umumnya tidak dapat memperoleh kesenangan dari keadaan sosial. Mereka condong akan berasa kurang nyaman untuk habiskan waktu atau berkawan sama orang lain dan kesusahan beradaptasi dengan keadaan sosial.
Saat itu, anhedonia fisik diikuti dengan tidak ada kesan fisik yang biasanya dirasa awalnya saat beraktivitas favorite atau hoby.
Sebagai contoh, orang yang hoby makan akan berasa jika makanan kesukaannya berasa cemplang. Pasien anhedonia bisa juga berasa kurang senang dan nyaman saat melakukan hubungan intim, walau sebenarnya awalnya tidak memiliki masalah untuk capai orgasme.
Selain itu, pasien anhedonia condong mempunyai penglihatan negatif dan kurang sensitif atau bahkan juga mati rasa pada hal apa saja, berasa patah semangat, jadi malas untuk tersenyum, dan menjunjukkan emosi palsu.
Pasien anhedonia bisa juga alami gejala-gejala fisik, seperti sakit di kepala, sulit tidur, dan tidak selera makan.
Beberapa Peluang Pemicu Anhedonia
Pemicu berlangsungnya anhedonia belum tahu dengan cara tepat. Tetapi, beberapa penelitian memperlihatkan jika timbulnya tanda-tanda anhedonia terkait dengan pengubahan rutinitas beberapa sel saraf di otak dan masalah pada produksi zat kimia di otak yang berperan untuk hasilkan rasa suka, seperti dopamin dan serotonin.
Anhedonia kerap kali sebagai tanda-tanda dari gangguan-gangguan psikis, seperti stres, masalah kekhawatiran, skizofrenia, PTSD, dan masalah personalitas. Walau demikian, tidak seluruhnya pasien anhedonia mempunyai masalah kesehatan psikis.
Selain permasalahan mental, ada faktor-faktor yang lain bisa mengakibatkan seorang lebih beresiko untuk alami anhedonia, salah satunya:
- Pernah merasakan kejadian traumatis, seperti penghinaan seksual atau emosional
- Penyakit tertentu, seperti diabetes, demensia, atau penyakit Parkinson
- Efek beberapa obat, misalkan pemakaian beberapa obat terlarang
- Konsumsi alkohol terlalu berlebih
Seperti Ini Langkah Menangani Anhedonia
Anhedonia yang didiamkan dalam periode waktu yang lama bisa turunkan kualitas hidup penderitanya. Keadaan ini dapat menghancurkan jalinan atau intimasi antara rekan, keluarga, pasangan, atau rekanan kerja.
Anhedonia yang tidak diatasi secara baik bisa juga tingkatkan resiko penderitanya untuk alami rasa kuatir terlalu berlebih serta gagasan atau eksperimen bunuh diri.
Supaya terbebas dari bahaya itu, anhedonia pasti harus selekasnya di tangani. Langkah awal dengan memeriksa diri lebih dulu ke dokter buat tentukan pemicu yang memicu berlangsungnya keadaan ini. Sesudah pemicunya dijumpai, baru cara penyembuhan dapat dilakuan.
Umumnya anhedonia dapat ditnagani dengan langkah-langkah berikut ini:
Pemberian beberapa obat
Untuk tangani anhedonia yang disebabkan karena stres, dokter bisa memberi obat antidepresan. Saat itu, untuk menangani anhedonia yang disebabkan karena masalah kuatir, dokter bisa memberi obat penenang atau penurun kekhawatiran.
Beberapa obat itu bisa juga dipakai untuk menangani tanda-tanda lain, seperti sulit tidur atau tidur kurang pulas, yang umumnya ada bersama anhedonia.
Psikoterapi
Selainnya dengan beberapa obat, anhedonia bisa juga diatasi dengan psikoterapi dan konseling. Umumnya dokter akan memberi beberapa obat dan psikoterapi untuk menangani tanda-tanda anhedonia.
Dengan psikoterapi, pasien akan dituntun agar bisa berpikiran positif dan cari langkah yang aman dan pas buat menangani tanda-tanda yang dirasanya. Lewat psikoterapi, dokter bisa juga merekomendasikan pasien untuk cari dukungan sistem.
Untuk menahan berlangsungnya anhedonia, kamu perlu mengaplikasikan pola hidup sehat supaya kesehatan psikis selalu terbangun. Yakinkan selalu untuk konsumsi makanan bergizi imbang, teratur olahraga, mengurus depresi, memenuhi waktu istirahat, dan masih tetap berpikiran positif, tetapi jauhi toxic positivity.
Kehilangan kesenangan akan satu hal yang awalnya disukai bisa dirasakan oleh siapa saja dan termasuk lumrah. Ini kemungkinan bisa jadi terjadi saat kamu berasa jemu.
Tetapi, bila anhedonia yang kamu rasakan telah menggangu kehidupanmu, ditambah lagi jika dibarengi tanda-tanda yang lain, seperti kerap kuatir, susah fokus, sulit tidur, atau bahkan juga ada gagasan untuk bunuh diri, seharusnya tidak boleh menunda kembali untuk konsultasi sama dokter, ya.
0 komentar:
Posting Komentar