HaloIniSehat- ODGJ atau orang dengan masalah jiwa sering terima diskriminasi dari warga karena dipandang berperangai menyelimpang. Walau sebenarnya, dengan pengatasan yang pas, ODGJ tidak menggelisahkan atau mencelakakan seseorang seperti asumsi umum.
ODGJ alami masalah mental yang mengakibatkan pengubahan pada langkah berpikiran, hati, emosi, sampai sikap mereka setiap hari. Tanda-tanda yang dirasakan oleh ODGJ bisa juga membuat mereka susah berhubungan sama orang lain.
Meskipun begitu, ada juga ODGJ yang bisa hidup seperti semula dengan penyembuhan atau therapy yang teratur. Sayang, ada banyak ODGJ yang masih belum memperoleh pengatasan, hingga penyakit yang dialaminya makin kronis.
Minimnya info dan pengetahuan berkenaan penyakit jiwa membuat beberapa orang kerap kali perlakukan ODGJ dengan buruk. Cukup banyak ODGJ di Indonesia yang dipasung atau ditahan karena dipandang bisa mencelakakan dianya dan seseorang.
Walau sebenarnya, realitanya tidak begitu. Dengan jalani penyembuhan yang pas, ODGJ juga dapat mempunyai kualitas hidup yang bagus.
Beberapa Masalah yang Kerap Dirasakan ODGJ
Ada beberapa tipe masalah atau penyakit jiwa yang bisa dirasakan oleh ODGJ, salah satunya:
- Masalah kekhawatiran
Tiap orang pasti pernah rasakan kuatir dan cemas karena pemicu tertentu, misalkan saat hadapi ujian atau permasalahan tertentu. Umumnya, rasa kuatir itu akan lenyap sesudah factor pemrakarsanya ditangani. Tetapi, ini tidak ada pada ODGJ dengan masalah kekhawatiran.
Orang yang alami masalah kuatir biasanya terus akan berasa kuatir dan resah dan susah mengatur hati itu. Timbulnya hati itu bisa berbentuk beberapa hal remeh atau bahkan juga tidak ada pemrakarsanya sama sekalipun.
Saat alami masalah kuatir, ODGJ bisa juga alami tanda-tanda lain, seperti banyak berkeringat, dada berdebar-debar, pusing, susah fokus, dan berasa bakal ada bahaya yang tiba atau memberikan ancaman.
Beberapa jenis masalah kekhawatiran yang bisa dirasakan oleh ODGJ ialah masalah kekhawatiran umum, masalah kekhawatiran sosial, gempuran cemas, dan fobia.
- Masalah obsesif kompulsif (OCD)
ODGJ dengan masalah ini akan kesusahan atau bahkan juga tidak dapat menyaksikan hal yang kotor dan amburadul. Mereka sering mempunyai hati atau pemikiran yang susah dibendung pada hal tertentu.
Sebagai contoh, ODGJ dengan masalah OCD akan berasa takut terserang penyakit, hingga mereka akan membersihkan tangan dan bersihkan tempat tinggalnya sampai berulang-kali.
Disamping itu, sebab menganggap takut kecurian, mereka bisa juga kembali mengecek apa pintu rumah dan jendela telah terkunci dengan rapat sampai berkali-kali saat akan melancong.
ODGJ dengan masalah ini dapat alami tanda-tanda yang cukup kronis sampai susah jalani rutinitas atau berhubungan sama orang lain.
- Post-traumatic stress disorder (PTSD)
PTSD atau masalah depresi pascatrauma ialah masalah jiwa yang bisa dirasakan sesudah seorang alami atau melihat kejadian yang tidak membahagiakan, misalkan kecelakaan, musibah alam, kekerasan, atau penghinaan seksual.
ODGJ dengan PTSD kerap kali akan terpikir pada kejadian yang membuat trauma. Pasien keadaan ini kerap kali akan rasakan tanda-tanda tertentu, seperti sulit tidur, resah, berasa takut dan bersalah, atau cemas, saat menyaksikan, dengar, atau bahkan juga sekadar pikirkan hal sebagai penyebab traumanya.
- Masalah personalitas
Orang dengan masalah personalitas biasanya mempunyai sudut pandang dan sikap yang dipandang menyelimpang, aneh, atau mungkin tidak sesuai ketentuan dan etika yang berjalan di lingkungan sekelilingnya. ODGJ dengan masalah personalitas biasanya akan susah pahami emosi dan berhubungan sama orang lain.
Tipe masalah personalitas yang dapat dirasakan oleh ODGJ ada beberapa, diantaranya masalah personalitas antisosial, masalah personalitas tingkat, masalah personalitas obsesif kompulsif, dan masalah personalitas narsistik.
- Masalah bipolar
Masalah bipolar adalah tipe masalah yang dapat terjadi pada ODGJ. Pengubahan situasi hati pada ODGJ dengan masalah bipolar diikuti dengan beberapa babak, yakni babak mania dan babak depresif.
Saat mengalami babak mania, pasien bipolar dapat berasa benar-benar berbahagia, benar-benar semangat atau mempunyai semangat yang menggelora, banyak berbicara atau makan, sulit tidur, dan tidak dapat diam. Tetapi, saat masuk babak depresif, pasien dapat alami tanda-tanda stres.
Tiap babak itu bisa berjalan dalam hitungan waktu, minggu, atau bulan. Bila tidak memperoleh penyembuhan, ODGJ dengan masalah bipolar beresiko tinggi lakukan bunuh diri dan sikap beresiko, seperti memakai narkoba dan alkohol.
- Stres
Stres sebagai salah satunya masalah jiwa yang terbanyak dialami oleh ODGJ. Berdasar data WHO, diprediksi sekitaran 264 juta orang di penjuru dunia alami atau minimal pernah menanggung derita stres.
Meskipun begitu, beberapa orang tidak mengetahui jika dianya alami tanda-tanda stres, hingga keadaan ini dapat makin kronis.
ODGJ yang alami stres sering alami gejala-gejala, seperti kelihatan lemas dan tidak semangat jalani hidup, susah tidur atau malah banyak tidur, kurang ingin makan atau kebanyakan makan, masalah keinginan seksual, dan ada rasa sedih, bersalah, dan tidak memiliki daya tanpa argumen yang pasti.
Kalau sudah kronis, ODGJ yang alami stres bisa punya niat atau telah berusaha untuk bunuh diri. ODGJ yang disebabkan karena stres perlu mendapakan penyembuhan dari dokter supaya keadaannya dapat lebih baik.
- Skizofrenia
ODGJ yang menanggung derita skizofrenia dapat alami tanda-tanda fantasi, delusi atau waham, sudut pandang yang aneh, pengubahan sikap, dan resah atau kuatir.
Saat alami fantasi, ODGJ dengan skizofrenia akan berasa dengar, menyaksikan, mencium, atau sentuh suatu hal, walau sebenarnya rangsangan itu tidak riil.
Tanpa penyembuhan, ODGJ yang mempunyai skizofrenia kerap kali susah berhubungan sama orang lain atau bahkan juga dipasung karena sikapnya dipandang mencelakakan dirinya atau seseorang. Tetapi, dengan pengatasan yang pas, ODGJ dengan skizofrenia dapat hidup seperti semula dan produktif.
Cara Pengatasan pada ODGJ
ODGJ atau orang yang mempunyai tanda-tanda masalah psikis tertentu perlu memperoleh pengecekan dan pengatasan dari psikolog. Untuk menganalisis tipe masalah jiwa yang dirasakan oleh ODGJ, dokter bisa lakukan pengecekan mental.
Sesudah terdeteksi menanggung derita masalah psikis tertentu, ODGJ dapat memperoleh pengatasan supaya tanda-tanda yang dirasanya dapat lebih baik. Berikut ialah beberapa cara yang dapat dilaksanakan psikolog untuk menyembuhkan ODGJ:
Pemberian beberapa obat
Beberapa obat yang diberi pada ODGJ bergantung pada tipe masalah jiwa yang dirasakannya. Untuk menyembuhkan ODGJ yang alami masalah mood, seperti stres atau masalah bipolar, dokter bisa memberi resep beberapa obat antidepresan dan obat penstabil situasi hati (mood stabilizer).
Saat itu, untuk menyembuhkan masalah kuatir pada ODGJ, dokter bisa memberi obat penenang atau obat penurun kuatir. Beberapa obat itu ada yang diberi dalam periode waktu tertentu, tapi ada pula yang penting diberi sepanjang umur.
Oleh karenanya, beberapa ODGJ tidak dianjurkan untuk hentikan penyembuhan tanpa pengawasan dokter sebab bisa memunculkan kambuhnya penyakit yang dirasakannya. ODGJ dianjurkan untuk teratur periksa ke dokter jika alami efek tertentu dari penyembuhan yang dilaluinya.
Psikoterapi
Pengatasan pada ODGJ dapat dilaksanakan dengan psikoterapi yang dilaksanakan oleh psikolog dan psikiater untuk tangani masalah emosional atau permasalahan psikis yang dirasa oleh pasien.
Lewat psikoterapi, ODGJ akan dituntun dan dilatih untuk belajar mengenal keadaan, hati, dan pemikiran yang mengakibatkan timbulnya keluh kesah yang dirasakan, dan menolong mereka untuk dapat melawannya secara positif.
Bila Anda atau bagian keluarga Anda ialah seorang ODGJ, tidak boleh berasa berkecil hati dan cari bantuan dengan konsultasi ke psikolog.
Dengan pengatasan yang pas dari psikolog dan psikiater, ODGJ dapat hidup seperti semula dan produktif seperti beberapa orang yang tidak mempunyai keadaan sama. Oleh karenanya, beberapa ODGJ tak perlu dijauhi atau bahkan juga diasingkan.
0 komentar:
Posting Komentar