HaloIniSehat- Kerap berasa lupa sebentar untuk lakukan suatu hal atau mengulas satu hal? Berhati-hati! Kemungkinan kamu alami brain fog. Keadaan ini dapat dirasakan siapa dan kapan saja. Pemicunya bermacam, dimulai dari depresi, kecapekan atau mungkin kurang tidur, sampai demensia.
Brain fog atau kabut otak ialah keadaan di mana seorang berasa susah untuk fokus dan tidak dapat konsentrasi saat pikirkan satu hal. Brain fog bukan sebuah penyakit, tapi tanda-tanda dari keadaan atau penyakit tertentu yang dapat mempengaruhi kekuatan seorang untuk berpikiran dan ingat.
Deretan Pemicu Brain Fog
Saat alami brain fog, seorang dapat alami masalah peranan kognitif, seperti susah berpikir tenang, fokus jelek, ketakmampuan untuk konsentrasi, dan gampang lupa.
Keluh kesah ini condong ada kadang-kadang, dan orang yang merasakannya dapat kembali berpikiran dengan normal seperti umumnya sesudah beberapa saat. Tetapi, pada kasus tertentu, brain fog ada seringkali sampai mengusik kegiatan dan kehidupan pasiennya.
Ada bermacam pemicu brain fog yang penting kamu kenali, diantaranya:
- Kurang istirahat
Kekurangan tidur, kerap bergadang, atau kualitas tidur yang buruk dapat berpengaruh pada peranan otak. Mengakibatkan, kekurangan tidur atau permasalahan tidur yang lain dapat jadi memperburuk fokusmu dan membuat kamu susah untuk berpikiran. Penelitian juga menunjukkan jika orang yang kerap kekurangan tidur atau tidur kurang pulas lebih rawan alami brain fog.
Supaya otak bisa bekerja dengan maksimal, pastikanlah kamu memperoleh tidur yang memadai dan berkualitas tiap hari. Jika kamu terhitung individu yang sulit tidur atau alami insomnia, coba untuk mengaplikasikan sleep hygiene, menjauhi dari handphone, dan menghindar mengonsumsi minuman mengandung kafein saat sebelum tidur.
- Peralihan hormon
Peralihan hormon, seperti saat wanita alami menopause, bisa juga memacu munculnya brain fog. Saat terjadi menopause, kandungan hormon progesteron dan estrogen di badan wanita akan alami peralihan.
Ini bisa memengaruhi memory dan peranan otak sepanjang sesaat, hingga wanita yang merasakannya juga menjadi pelupa ataupun lebih rawan terserang brain fog.
- Depresi dan stres
Berasa banyak pemikiran dan ketekan kadang-kadang ialah hal yang lumrah dan normal di kehidupan setiap hari. Tetapi, jika kamu berasa resah, bersedih, atau patah semangat sampai beberapa minggu atau bahkan juga beberapa bulan, kemungkinan kamu alami depresi akut.
Kamu harus ketahui jika depresi akut bisa tingkatkan resiko berlangsungnya beragam permasalahan kesehatan, dimulai dari tekanan darah tinggi, ketahanan badan menurun, sampai masalah psikis tertentu, seperti stres, dan pengurangan peranan otak.
Peranan otak yang terusik karena depresi dapat memunculkan keluh kesah susah berpikir tenang, gampang lupa, dan susah untuk fokus. Berikut argumennya kenapa depresi berat bisa memunculkan brain fog.
- Kekurangan konsumsi tertentu
Skema makan yang kurang sehat dapat mengakibatkan badanmu kekurangan gizi tertentu. Ini dapat tingkatkan resikomu untuk alami brain fog.
Penelitian memperlihatkan jika orang yang kekurangan konsumsi nutrisi tertentu, seperti protein, zat besi, vitamin B kompleks, vitamin E, anti-oksidan, dan omega-3, beresiko semakin tinggi untuk alami pikun dan brain fog. Disamping itu, reaksi alergi pada tipe makanan tertentu disebutkan dapat tingkatkan resiko seorang untuk terserang brain fog.
- Efek beberapa obat
Tiap obat pasti mempunyai efeknya tertentu. Beberapa macam beberapa obat, seperti obat antikolinergenik, obat penenang, antidepresan, dan obat tidur, dijumpai dapat mempengaruhi performa saraf otak dan zat kimia di otak (neurotransmitter).
Dampak ini dapat memacu timbulnya brain fog dan keluh kesah lain, seperti gampang mengantuk dan peralihan suasana hati. Beberapa obat lain, misalkan kemoterapi, kerap mengakibatkan brain fog.
Bila kamu rasakan brain fog sesudah konsumsi beberapa obat tertentu, konsultasilah sama dokter, supaya kamu dapat berpindah ke obat tipe yang lain atau memperoleh jumlah yang lebih rendah buat menahan kambuhnya tanda-tanda itu.
- Keadaan klinis tertentu
Ada beberapa keadaan klinis atau penyakit yang dapat memunculkan tanda-tanda brain fog, misalkan penyakit autoimun, penuaan, kecapekan, dan masalah psikis. Disamping itu, penyakit lain, seperti sindrom kecapekan akut, anemia, demensia, dan infeksi virus Corona atau COVID-19, dapat menjadi pemicu berlangsungnya kabut otak, lho.
Ini Langkah Menangani Brain Fog
Perawatan brain fog benar-benar bergantung dari apa pemicunya. Jika kabut otak yang kamu rasakan disebabkan karena keadaan klinis tertentu, seperti anemia, penyembuhan untuk anemia dengan pemberian suplemen zat besi menjadi jalan keluarnya.
Disamping itu, ada cara-cara yang dapat kamu kerjakan di dalam rumah untuk menangani brain fog, yakni:
- Upayakan untuk memperoleh tidur yang memadai 7-9 jam setiap hari.
- Urus depresi secara baik.
- Awasi atau hindari minuman mengandung kafein dan mengandung alkohol.
- Masih tetap aktif olahraga dengan teratur.
- Menjaga peranan dan kesehatan otak dengan lakukan senam otak, misalkan bermain puzzle atau bermain musik.
- Mengonsumsi makanan bergizi yang kaya anti-oksidan, mineral dan vitamin, protein, dan omega-3, misalkan buah dan sayur, kacang-kacangan, ikan, telur, dan susu.
Brain fog yang terjadi kadang-kadang bisa disebut lumrah. Tetapi, bila ini umum terjadi atau makin lebih buruk sampai membuat kamu susah bekerja, belajar, atau jalani kegiatan setiap hari, seharusnya kamu selekasnya konsultasi ke dokter.
Brain fog yang begitu kemungkinan dapat disebabkan karena keadaan klinis yang lebih serius. Keadaan ini seharusnya selekasnya diobati oleh dokter supaya tidak makin kronis dan susah ditangani.
-BD QQ
0 komentar:
Posting Komentar