HaloIniSehat- Penyembuhan narkoba sebagai salah satunya usaha untuk selamatkan beberapa pencandu dari belenggu narkoba dan bahaya yang menyertainya. Ada tiga tahapan penyembuhan narkoba di Indonesia, yakni pemulihan klinis, nonmedis, dan bina lanjut.
Bahaya narkoba pada kesehatan tak perlu disangsikan kembali. Tidak cuman menghancurkan kesehatan mental, narkoba memberinya imbas jelek untuk kesehatan fisik beberapa pemakainya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menulis jika sekitaran 270 juta orang di dunia memakai beberapa obat terlarang. Di Indonesia sendiri, ada sekitaran 3,enam juta kasus penyimpangan narkoba di tahun 2019.
Pertanda dan Tanda-tanda Ketagihan Narkoba
Tanda-tanda detil ketagihan narkoba yang ada umumnya bergantung pada tipe narkoba yang dipakai. Tetapi, pada umumnya, ada banyak gejala dan tanda ketagihan narkoba yang penting dicurigai, yakni:
- Mata merah dan pupil mata yang menjadi kecil atau jadi membesar
- Berat tubuh yang naik atau turun dengan berarti
- Skema makan atau jadwal tidur jadi tidak teratur
- Tidak perduli pada performa, seperti jarang-jarang ganti baju dan mandi
- Gampang berasa capek dan bersedih atau malah terlampau berenergi dan tidak dapat diam
- Kerap kuatir dan menarik diri dari peradaban sosial
- Susah fokus
- Kerap mimisan
- Badan berasa bergetar atau bahkan juga kejang
Disamping itu, seorang yang ketagihan narkoba jadi lebih berani untuk lakukan hal yang beresiko. Misalnya ialah menunggangi motor di bawah dampak narkoba atau mengambil untuk penuhi rasa candunya akan narkoba.
Kontribusi Pemulihan untuk Pencandu Narkoba
Kontribusi pemulihan untuk beberapa pencandu narkoba ditata oleh pemerintahan dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 mengenai Narkotika dan Ketentuan Pemerintahan No. 25 Tahun 2011 mengenai Penerapan Harus Melapor Pencandu Narkotika.
Pencandu narkoba harus memberikan laporan diri ke Lembaga Yang menerima Harus Melapor (IPWL), baik rumah sakit, puskesmas, atau instansi pemulihan klinis, yang menyebar di semua daerah Indonesia.
Selainnya melapor ke IPWL, pencandu narkoba bisa juga melapor dengan daftarkan diri dan isi formulir di website sah Mekanisme Info Pemulihan Indonesia (SIRENA) punya Tubuh Narkotika Nasional (BNN).
Walau sudah ditata sebegitu rupa, seringkali pencandu narkoba telat atau susah memperoleh pemulihan karena stigma yang menempel, baik dari lingkungan atau dari dalam diri sendiri.
Beberapa pencandu narkoba kadang dihubungkan dengan aktor kriminil. Ini membuat mereka kerap menyanggah keadaannya dan tidak ingin melapor. Walau sebenarnya, pemakai narkoba ialah korban yang penting direhabilitasi supaya bisa terlepas dari cengkraman narkoba dan bahaya yang menyertainya
Pemulihan pencandu narkoba ditanggung oleh pemerintahan. Dengan memberikan laporan diri, pencandu narkoba cuman akan diolah untuk jalani pemulihan dan tidak dijatuhkan hukuman pidana.
Tingkatan Pemulihan Narkoba
Menurut Tubuh Narkotika Nasional, ada tiga tahapan penyembuhan narkoba yang perlu dilewati oleh pencandu narkoba, yakni:
Tahapan pemulihan klinis (detoksifikasi)
Pemulihan klinis sebagai tahapan pertama kali yang perlu ditempuh oleh pencandu supaya lepas dari keterikatan narkoba. Pada tahapan ini, dokter akan mengecek kesehatan pencandu, baik kesehatan fisik atau moralnya.
Sesudah pengecekan dilaksanakan, dokter akan tentukan tipe penyembuhan yang bakal diberi untuk kurangi tanda-tanda putus obat yang dialami pencandu. Pemberian obat ini bergantung tipe narkoba yang sempat dipakai dan tingkat keparahan tanda-tanda yang dirasakan.
Misalnya, pencandu berat narkoba tipe heroin yang gampang alami sakau, bisa diberi therapy obat methadone atau naltrexone. Bersamaan berjalannya proses pemulihan, jumlah pemberian obat akan di turunkan sama sesuai perubahan keadaan pencandu.
Tahapan pemulihan nonmedis
Selainnya jalani pemulihan klinis, pencandu narkoba akan ikuti beragam jenis aktivitas rekondisi secara terintegrasi, dimulai dari konseling, therapy barisan, sampai pembimbingan religius atau keagamaan.
Konseling bisa menolong pencandu narkoba mengenal permasalahan atau sikap yang memacu keterikatannya pada narkoba. Dengan begitu, pencandu bisa mendapati taktik yang terbaik buatnya supaya lepas dari belenggu narkoba.
Saat itu, therapy barisan (therapeutic community) sebagai komunitas dialog yang dengan anggota sama-sama pencandu narkoba. Therapy ini mempunyai tujuan supaya anggotanya bisa sama-sama memberinya motivasi, kontribusi, dan support supaya sama terlepas dari jeratan narkoba.
Tahapan bina lanjut (aftercare)
Tahapan bina lanjut ialah tahapan akhirnya serangkaian penyembuhan narkoba. Beberapa pencandu narkoba akan diberi aktivitas sesuai bakat dan minat semasing. Ini mempunyai tujuan supaya mereka dapat kembali bekerja dan masih tetap produktif sesudah menuntaskan program pemulihan.
Sesudah terlepas dari keterikatan, bekas pencandu narkoba bisa kembali lagi ke warga dan melakukan aktivitas seperti umumnya di bawah pemantauan Tubuh Narkotika Nasional.
Tetapi, dalam pengerjaannya, mereka masih tetap memerlukan support keluarga, famili, dan warga sekitaran agar kembali jalani hidup sehat dan betul-betul lepas dari jeratan narkoba di periode kedepan.
Bila Anda atau orang paling dekat telah telanjur alami ketagihan narkoba, tidak boleh takut memberikan laporan diri ke IPWL paling dekat untuk memperoleh service pemulihan. Makin cepat pemulihan dilaksanakan, makin cepat juga Anda terlepas dari belenggu narkoba.
Anda bisa juga ke psikolog untuk jalani diskusi dan pengecekan, baik pengecekan psikis atau fisik. Sesudah lakukan pengecekan, psikolog bisa memberinya anjuran atau penyembuhan untuk tangani keterikatan narkoba yang Anda alami.
-BD QQ
0 komentar:
Posting Komentar