HaloIniSehat- Gondongan ialah infeksi kelenjar parotis karena infeksi virus. Gondongan diikuti dengan bengkak pada pipi pasien. Keadaan ini bisa menyebar dan biasanya dialami oleh anak-anak.
Kelenjar parotis berada di bawah telinga. Kelenjar ini berperan menghasilkan air liur. Gondongan terjadi saat kelenjar parotis alami infeksi karena infeksi virus dari kelompok paramyxovirus. Virus itu bisa secara mudah menebar pada orang lain lewat recikan ludah atau lendir yang keluar hidung atau mulut.
Pemicu Gondongan
Gondongan disebabkan karena infeksi virus dari kelompok paramyxovirus. Virus ini menebar lewat droplet, yakni recikan air liur dan lendir yang keluar mulut dan hidung pasiennya. Virus yang masuk akan tinggal, berkembang biak, dan mengakibatkan infeksi dan bengkak pada kelenjar parotis.
Penebaran virus ini dapat secara mudah terjadi saat:
- Terisap recikan lendir saat pasien batuk, bersin, dan bicara
- Sentuh beberapa benda yang ada disekitaran pasien, lalu sentuh hidung dan mulut tanpa membersihkan tangan lebih dulu
- Berkontak langsung dengan pasien, misalkan berciuman
- Share alat minum dan makan dengan pasien
Ada faktor-faktor yang bisa tingkatkan resiko berlangsungnya gondongan, yakni:
- Belum mendapatkan vaksin MMR untuk menahan penyakit campak, gondongan, dan rubella
- Berumur 2-12 tahun
- Mempunyai ketahanan badan yang kurang kuat, misalkan karena HIV/AIDS, pemakaian obat kortikosteroid dalam periode waktu lama, atau kemoterapi
- Tinggal atau pergi ke wilayah yang banyak memiliki kasus gondongan
Tanda-tanda Gondongan
Tanda-tanda gondongan umumnya akan ada 14-25 hari sesudah terkena virus. Gondongan diikuti dengan bengkak kelenjar parotis dan beberapa gejala penyakit infeksi.
Berikut ialah gejala-gejala yang bakal muncul saat terjadi gondongan:
- Pipi lebam, dapat cuman satu segi atau ke-2 segi, karena bengkak kelenjar parotis
- Demam
- Ngilu saat kunyah atau menelan makanan
- Mulut kering
- Sakit di kepala
- Ngilu persendian
- Ngilu perut
Lenyap selera makan
Pada beberapa pasien gondongan, tanda-tanda yang muncul kemungkinan lebih enteng, bahkan juga dapat seperti tanda-tanda pilek. Beberapa pasien bahkan juga tidak alami tanda-tanda apa saja.
Kapan harus ke dokter
Kerjakan pengecekan ke dokter bila Anda atau anak Anda alami tanda-tanda gondongan yang disebut sebelumnya. Pengatasan sejak awal kali bisa menahan berlangsungnya kompleksitas.
Pengecekan ke dokter perlu selekasnya dilaksanakan bila Anda atau anak Anda alami tanda-tanda yang lebih serius, misalnya:
- Sakit di kepala berat
- Leher berasa kaku
- Rasa mengantuk yang paling berat
- Kejang
- Pengurangan kesadaran atau tidak sadarkan diri
Kerjakan kontrol atau pengecekan kembali lagi ke dokter bila sesudah 7 hari tanda-tanda tidak juga lebih baik.
Analisis Gondongan
Dokter akan lakukan bertanya jawab berkenaan tanda-tanda yang dirasakan pasien, kisah kesehatan dan imunisasi pasien, dan ada atau tidaknya factor resiko gondongan, seperti kisah berhubungan dengan pasien gondongan atau perjalanan ke wilayah yang mempunyai kasus godongan.
Kemudian, dokter akan lakukan pengecekan pada pipi atau leher pasien yang lebam, dan menyaksikan keadaan kerongkongan dan tonsil (amandel) pasien.
Untuk pastikan analisis, dokter akan lakukan pengecekan pendukung berbentuk:
- Test swab air liur, untuk mengetahui tipe mikroorganisme yang mengakibatkan gondongan
- Test darah, untuk mengetahui infeksi dalam darah
- Test urine, untuk memverifikasi dan mengetahui penebaran infeksi ke aliran kemih
Penyembuhan Gondongan
Bila mekanisme imun pasien baik, gondongan bisa sembuh sendirinya dalam kurun waktu 1-2 minggu. Cara-cara yang dapat dilaksanakan untuk menurunkan keluh kesah dan tanda-tanda yang ada saat menanggung derita gondongan ialah:
- Perbanyak istirahat dan mencukupkan tidur
- Perbanyak minum air putih
- Mengompres tempat yang lebam sama air hangat atau air dingin untuk menurunkan merasa sakit
- Konsumsi makanan lunak supaya tak perlu kunyah kebanyakan
- Konsumsi penurun demam dan ngilu, seperti ibuprofen dan paracetamol
Kompleksitas Gondongan
Selainnya serang kelenjar parotis, virus pemicu gondongan bisa juga menebar dan mengontaminasi anggota badan lain. Penebaran ini bisa mengakibatkan beberapa kompleksitas, misalnya:
- Radang testis (orchitis)
- Bengkak indung telur atau ovarium
- Radang kelenjar payudara (mastitis)
- Pankreatitis kronis
- Radang selaput otak dan saraf tulang belakang (meningitis)
- Radang otak (ensefalitis)
Pada beberapa pasien, gondongan dapat mengakibatkan tuli, masalah jantung, dan keguguran, tapi kompleksitas itu jarang terjadi.
Penangkalan Gondongan
Penyakit gondongan dapat dihindari dengan memberinya imunisasi MMR (measles, mumps, rubella) pada anak-anak. Vaksin MMR berperan membuat perlindungan badan dari penyakit campak, gondongan, dan rubella.
Vaksin ini perlu diberi pada anak sekitar 2x, yakni saat anak berumur 15-18 bulan dan saat anak berumur lima tahun. Tetapi, bila imunisasi pertama belum dilaksanakan saat umur 15-18 bulan, vaksin pertama masih bisa diberi sampai anak berumur tiga tahun.
Bila tidak pernah dilaksanakan pada periode kanak-kanak, vaksin MMR masih bisa diberi pada umur dewasa. Penyuntikan vaksin MMR untuk dewasa dianjurkan untuk beberapa orang yang beresiko tinggi terkena virus pemicu gondongan.
Orang yang menanggung derita masalah mekanisme imun atau alergi pada bahan yang terdapat dalam vaksin, seperti gelatin atau neomycin, tidak tidak disarankan untuk jalani imunisasi MMR.
Penangkalan gondongan bisa juga dilaksanakan dengan jaga kebersihan diri, teratur membersihkan tangan, tidak share perlengkapan mandi atau makan pasien, dan mengaplikasikan norma batuk, satu diantaranya dengan tutup mulut dengan tisu saat batuk atau bersin.
Pasien gondongan disarankan untuk selalu ada di rumah sekurang-kurangnya sepanjang 5 hari sesudah tanda-tanda pertama ada. Ini mempunyai tujuan untuk menahan penyebaran gondongan pada orang lain.
-BD QQ
0 komentar:
Posting Komentar