HaloIniSehat- Saat memiliki konflik dengan seorang, sebagian orang kemungkinan lebih memutuskan untuk diam dan menghindari atau memutuskan komunikasi sepanjang beberapa saat. Sikap ini sebagai wujud dari silent treatment. Bukannya menuntaskan permasalahan, ini malah dapat membuat permasalahan semakin sulit, lho.
Silent treatment ialah sikap saat seorang lebih memutuskan untuk diam dan meremehkan orang yang memiliki konflik dengannya. Sikap ini bukanlah terhitung sikap yang sudah dilakukan sementara untuk menentramkan diri dan menahan emosi, tetapi dapat dalam periode waktu yang lama sampai beberapa hari atau bahkan juga beberapa minggu.
Sikap ini dapat terjadi pada jalinan mana saja, baik dengan pasangan, keluarga, rekan, atau rekanan kerja.
Tidak karena hanya perselisihan, silent treatment bisa juga dilukiskan saat korban penghinaan tidak ingin mengulas apa yang dirasakannya ke orang lain. Ini umumnya mempunyai tujuan membuat perlindungan diri dan menahan berlangsungnya tindak kekerasan atau teror dari aktor.
Disamping itu, silent treatment bisa juga ada sebagai wujud reaksi saat seorang sedang berasa frustasi dalam hadapi satu permasalahan. Tetapi, demikian keadaan telah teratasi, sikap ini juga dapat lenyap dan orang itu dapat kembali dibawa berbicara seperti yang lalu.
Kenali Imbas Silent Treatment
Silent treatment umumnya dilaksanakan seorang karena tidak mau hadapi perselisihan sama orang tertentu.
Tetapi, kadang silent treatment dapat menjadi wujud penghinaan emosional dan kecurangan, di mana aktornya secara menyengaja berlaku dingin dengan arah untuk memberi hukuman dan mengharap seseorang mohon maaf kepadanya. Ini sebagai salah satunya wujud sikap pasif agresif untuk mengatur seorang.
Orang yang memperoleh perlakukan silent treament dapat rasakan beberapa imbas berikut ini:
- Ketidaktahuan atau ketakutan
- Geram
- Berasa ditampik dan diasingkan
- Berasa tidak disegani, dipandang, atau disayangi
- Patah semangat
- Self-esteem yang rendah
- Frustasi
Bila perlakukan ini terjadi berkali-kali, imbas itu bisa mengalami perkembangan jadi beragam permasalahan kesehatan, seperti fibromialgia, masalah makan, sindrom kecapekan akut, kekhawatiran, sampai stres.
Sebuah riset mengatakan jika silent treatment yang terjadi dalam sebuah pasangannya condong terus akan memunculkan konflik, karena mereka tidak mempunyai peluang untuk mengulas dan menuntaskan tiap permasalahan.
Permasalahan yang tetap menimbun dan terlalu lama dapat membuat toxic relationship, minimnya keintiman, komunikasi yang jelek, bahkan juga dapat usai dengan perpisahan. Ini bisa juga berbuntut pada ghosting.
Langkah Hadapi Tindakan Silent Treatment
Tangani perlakukan silent treatment diperlukan kesabaran yang extra. Bahkan juga, terkadang kamu perlu mengalah sedikit dan turunkan ego untuk menahan imbas jelek dari sikap ini.
Beberapa panduan berikut kemungkinan dapat menolong kamu untuk tangani silent treatment:
- Kerjakan pendekatan dengan baik
Lakukan pendekatan dengan halus dan baik kemungkinan menjadi langkah untuk menahan sikap ini. Ucapkan kepadanya jika kamu memerhatikan tindakannya sejauh ini yang tak pernah meresponmu, dan kamu benar-benar ingin ketahui argumen kenapa sikapnya jadi dingin.
Bila dia masih meremehkan dan belum memberi respon, berikan dia waktu untuk dapat mengontrol dirinya. Lantas, coba mengatur waktu dengannya untuk membahas permasalahan yang terjadi, bila dianya telah tenang.
- Ungkap hatimu dengan jujur
Kamu dapat mengutarakan apa yang dirasa saat memperoleh silent treatment. Terangkan ke orang itu jika sikapnya yang semacam ini bukan langkah yang bagus untuk menuntaskan permasalahan. Ini malah membuat kamu berasa kesepian, frustasi, dan mencederai hatimu.
- Bisingap tenang
Silent treatment terkadang bisa memacu emosi dan hati geram. Tetapi, sebaiknya kamu tidak terikut emosi, ya. Coba berlaku tenang supaya tidak jadi memperburuk keadaan.
Disamping itu, walau permasalahan yang terjadi bukan seutuhnya salahmu, coba untuk mengalah dan turunkan egomu. Meminta maaflah dengan ikhlas dan ucapkan kepadanya jika kamu tidak mengulangnya kembali.
Tetapi, bila ini sering terjadi dan membuat kamu berasa rendah diri, coba untuk menilai kembali apa jalinan ini pantas dipertahankan. Bila silent treatment kamu dapatkan dari rekanan kerja di kantor, kamu dapat coba berlaku professional atau coba bicara ke managermu berkaitan ini.
- Konsentrasi dalam diri sendiri
Dari sisi usaha untuk menahan sikap dinginya, sebaiknya kamu konsentrasi dalam diri sendiri. Sempatkan saat yang dapat membuat kamu semakin tenang dan nyaman dengan lakukan hal yang positif, misalkan jalani hoby, olahraga, atau bergaul dengan keluarga atau temanmu.
Nach, itu langkah tangani silent treatment yang dapat dicoba. Bila semua sudah lebih baik, kamu dan dianya seharusnya membahas bagaimanakah cara tingkatkan komunikasi yang bagus antara kalian berdua, ya. Dengan demikian, sikap silent treatment dapat dihindari di masa datang.
Kadang, diam jadi opsi yang terbaik supaya kamu tidak membuat keputusan atau menjelaskan beberapa hal yang bakal disesalkan nanti. Tetapi, penting untuk memutuskan batas untuk diri kita, ya.
Jika sesudah lakukan panduan di atas kamu masih tetap memperoleh tindakan ini sampai telah mengusik kegiatan dan membuat kamu tersuruk, seharusnya selekasnya tanyakan ke dokter atau psikiater untuk memperoleh anjuran terbaik.
-BD QQ
0 komentar:
Posting Komentar