HaloIniSehat- Spondilitis ankilosa atau ankylosing spondylitis ialah infeksi akut yang bisa mengakibatkan menutupnya sela antara batas tulang belakang. Masalah ini bisa membuat pasien ankylosing spondylitis jadi bungkuk.
Tulang belakang terbagi dalam beberapa batas tulang yang disambungkan oleh bantalan tulang yang lunak. Pada pasien ankylosing spondylitis, sela bantalan menyatu jadi tulang, hingga tulang belakang lenyap kelenturannya. Keadaan ini akan mengganti bentuk badan penderitanya.
Tanda-tanda ankylosing spondylitis berkembang dengan bertahap dalam perhitungan bulan sampai tahun, dan seringkali serang pria dibanding wanita.
Tanda-tanda Ankylosing Spondylitis
Ankylosing spondylitis sebelumnya diikuti dengan rasa ngilu atau kaku di leher, punggung bawah, dada, dan panggul. Ngilu itu semakin terasa saat bangun tidur atau sesudah pasien diam dalam waktu lama.
Tanda-tanda ngilu ini bisa lenyap dan ada dalam masa-periode tertentu sepanjang berberapa bulan sampai sekian tahun. Jika tidak teratasi, penyakit ankylosing spondylitis bisa mengganti bentuk badan penderitanya jadi lebih bungkuk.
Selainnya ngilu dan peralihan bentuk badan, pasien ankylosing spondylitis dapat rasakan tanda-tanda berikut ini:
- Demam.
- Berasa gampang capek.
- Ngilu lutut.
- Infeksi pada jari-jari.
- Diare dan sakit di perut.
- Kulit kemerahan dan bersisik, dan berasa gatal.
- Masalah pandangan.
- Kesusahan bernapas.
Kapan harus ke dokter
Anda disarankan untuk konsultasi ke dokter bila rasakan tanda-tanda awalnya dari ankylosing spondylitis berbentuk ngilu pada tempat disekitaran tulang belakang yang berkelanjutan dan lenyap muncul.
Pasien ankylosing spondylitis perlu jalani pengecekan dengan teratur ke dokter untuk ketahui perubahan dari penyakit yang dialami. Biasanya, dokter akan lakukan pengecekan dengan proses penyekenan dan test darah.
Pemicu Ankylosing Spondylitis
Pemicu ankylosing spondylitis belumlah diketahui dengan tentu. Namun, ankylosing spondylitis diperhitungkan terkait dengan abnormalitas gen, yakni gen HLA-B27. Meskipun begitu, tidak berarti seorang yang mempunyai abnormalitas gen HLA-B27 pasti terserang ankylosing spondylitis.
Meskipun pemicunya belumlah diketahui dengan cara tepat, ada faktor-faktor yang bisa mempertingkat resiko seorang menanggung derita ankylosing spondylitis, salah satunya:
- Sejenis kelamin pria.
- Berumur remaja atau 30 tahun ke atas.
- Mempunyai orangtua yang menanggung derita ankylosing spondylitis.
Analisis Ankylosing Spondylitis
Untuk menganalisis ankylosing spondylitis, dokter akan bertanya tanda-tanda yang dirasakan pasien dan kisah kesehatannya. Seterusnya, dokter akan lakukan pengecekan fisik untuk mengecek infeksi pada persendian atau pengurangan elastisitas pergerakan punggung.
Seterusnya, dokter akan minta pasien jalani pengecekan pendukung, misalnya:
- Penyekenan, untuk mengecek keadaan tulang belakang atau tulang yang lain, misalkan tulang panggul. Penyekenan dilaksanakan dengan photo Rontgen, CT scan, atau MRI.
- Pengecekan genetik, untuk mengecek apa pasien mempunyai gen HLA-B27.
- Pengecekan darah, untuk menyaksikan pertanda infeksi yang terjadi pada bagian badan tertentu.
Penyembuhan Ankylosing Spondylitis
Tidak ada pengatasan khusus untuk menyembuhkan ankylosing spondylitis. Cara pengatasan lebih mempunyai tujuan untuk kurangi merasa sakit, membenahi abnormalitas pada bentuk badan, menahan berlangsungnya kompleksitas, dan menolong pasien untuk kembali melakukan aktivitas secara normal.
Penyembuhan yang bisa dilaksanakan untuk tangani ankylosing spondylitis ialah:
Fisioterapi
Therapy fisik dilaksanakan untuk menurunkan merasa sakit dan mempertingkat kemampuan dan elastisitas otot pasien. Fisioterapi perlu dibarengi dengan teratur olahraga untuk menolong melenturkan otot-otot yang kaku dan perkuat otot disekitaran persendian.
Beberapa obat
Ada beberapa obat yang dipakai untuk menurunkan infeksi karena ankylosing spondylitis, salah satunya:
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs), seperti etoricoxib, ibuprofen, meloxicam, atau diclofenac.
- Disease-modifying anti-rheumatic drugs (DMARD), seperti methotrexate dan sulfasalazine.
- Obat antidepresan untuk menangani ngilu punggung yang akut.
- Obat suntik kortikosteroid pada bagian persendian yang memiliki masalah.
Operasi
Proses operasi dilaksanakan bila pasien alami merasa sakit dan kerusakan persendian yang kronis. Operasi mempunyai tujuan untuk menukar persendian yang hancur dengan persendian tiruan pada bagian badan tertentu, seperti panggul dan lutut.
Kompleksitas Ankylosing Spondylitis
Apabila sudah kronis, ankylosing spondylitis bisa mengakibatkan tertutupnya sela antara batas tulang belakang dengan perkembangan tulang yang baru. Hal tersebut membuat sisi tulang belakang jadi kaku dan mengganti bentuk badan penderitanya jadi lebih bungkuk.
Beberapa kompleksitas yang bisa diakibatkan karena ankylosing spondylitis ialah:
- Tulang patah belakang
Ankylosing spondylitis bisa mengakibatkan osteoporosis, hingga tulang jadi kurang kuat dan ringkih dan mempertingkat resiko tulang patah belakang.
- Radang mata (iritis)
Infeksi pada pasien ankylosing spondylitis dapat terjadi pada mata. Keadaan yang juga dikenal sebagai uveitis ini mengakibatkan mata lebih peka pada sinar, sakit, dan penglihatan jadi kabur.
- Masalah jantung
Ankylosing spondylitis bisa memunculkan infeksi pada pembuluh darah besar sampai pada akhirnya memunculkan penyakit jantung.
- Sindrom cauda equina
Keadaan ini memunculkan merasa sakit di pantat dan panggul, tungkai berasa lemas, susah jalan, dan inkontinensia urin dan inkontinensia tinja. Sindrom cauda equina terjadi karena penekanan pada ujung saraf tulang belakang.
Penangkalan Ankylosing Spondylitis
Ankylosing spondylitis susah dihindari. Tetapi, ada cara-cara yang bisa dilaksanakan untuk menahan kerusakan yang lebih kronis karena ankylosing spondylitis, salah satunya:
- Jauhi alkohol untuk jaga supaya tulang masih tetap kuat.
- Penuhi keperluan kalsium dan vitamin D lewat suplemen atau makanan.
- Olahraga dengan teratur tiap hari.
- Pakai sepatu sama ukuran yang cocok supaya tidak gampang jatuh.
- Duduk dan berdiri dengan tegak, dan tidur dengan bantal yang tidak begitu tinggi.
- Jauhi rutinitas merokok.
0 komentar:
Posting Komentar