Kamis, Mei 13, 2021

Pengertian Enuresis

BY Kuliner IN , , No comments

HaloIniSehat- Enuresis atau mengompol ialah ketakmampuan dalam mengatur keluarnya urine, hingga urine keluar tanpa disengaja. Keadaan ini biasanya dirasakan beberapa anak, khususnya di bawah umur 7 tahun. Saat seorang mengompol di saat siang hari, karena itu hal itu diberi nama enuresis diurnal, sedang bila mengompol pada malam hari, karena itu disebutkan enuresis nokturnal. Beberapa anak biasanya alami enuresis nokturnal, walau dapat alami ke-2 nya.

Urine yang dibuat ginjal akan terkumpul di kandungan kemih. Pada keadaan normal, saraf pada dinding kandungan kemih mengirimi pesan ke otak bila kandungan kemih telah penuh, yang ditanggapi otak dengan mengirimi pesan pada kandungan kemih supaya mengendalikan pengosongan kandungan kemih, sampai orang siap berkemih di kamar mandi. Tetapi pada enuresis, terjadi masalah pada proses itu hingga mengakibatkan orang mengompol tanpa disengaja.

Pada beberapa anak, pengaturan kandungan kemih yang bagus hingga anak tidak mengompol kembali, umumnya terwujud pada umur sekitaran 4 tahun. Pengaturan kandungan kemih saat siang hari umumnya terwujud terlebih dulu, yang diikuti dengan pengaturan kandungan kemih pada malam hari, Walau begitu, umur pengaturan kandungan kemih bisa berbeda pada tiap anak.

Dari sisi pengaturan kandungan kemih, beberapa keadaan klinis dapat memunculkan enuresis pada beberapa anak. Enuresis menjadi pengalaman malu-maluin untuk anak dan orangtua. Untuk menanganinya, beberapa usaha dapat dilaksanakan supaya anak tidak mengompol kembali.

Tanda-tanda Enuresis

Enuresis menjadi tanda-tanda dari keadaan tertentu yang membutuhkan pengatasan klinis, dan umumnya diikuti dengan:

  1. Anak masih mengompol sesudah umur 7 tahun.
  2. Mengompol dituruti merasa sakit saat berkemih.
  3. Rasa haus yang terlalu berlebih.
  4. Mengorok.
  5. Urine warna merah muda atau merah.
  6. Tinja jadi keras.
  7. Anak kembali mengompol sesudah beberapa waktu tidak mengompol.

Pemicu Enuresis

Selama ini pemicu tentu enuresis atau mengompol tidak bisa ditegaskan. Walau begitu, faktor-faktor mempunyai peranan dalam perubahan enuresis, salah satunya:

  1. Masalah hormon. Masalah itu terjadi pada hormon antidiuretik (ADH), yang berperan untuk turunkan produksi urine. Hormon ADH pada pasien enuresis tidak memenuhi hingga badan menghasilkan semakin banyak urine, khususnya di waktu malam hari.
  2. Permasalahan pada kandungan kemih. Permasalahan itu bisa berbentuk kandungan kemih yang terlampau kecil sampai tidak bisa memuat jumlah urine yang banyak, otot kandungan kemih yang terlampau tegang hingga tidak bisa meredam jumlah urine yang normal, radang kandungan kemih (cystitis), dan kekeliruan mekanisme saraf yang mengatur kandungan kemih hingga tidak berikan teguran atau tidak bisa menggugah anak yang tidur saat kandungan kemih penuh.
  3. Masalah tidur. Mengompol sebagai salah satunya tanda berlangsungnya masalah sleep apnea, di mana penapasan terusik saat tidur, diantaranya karena amandel atau kelenjar adenoid yang jadi membesar. Masalah tidur lain terjadi saat anak tidur terlampau pulas sampai tidak bangun saat akan berkemih.
  4. Masalah enuresis bisa di turunkan dari orangtua, dan umumnya terjadi pada usia yang serupa.
  5. Kebanyakan konsumsi cafein. Ini bisa membuat kerap berkemih.
  6. Keadaan klinis. Beberapa keadaan klinis yang memacu enuresis, diantaranya diabetes, infeksi aliran kemih, susunan aliran urine yang abnormal, konstipasi, cidera saraf tulang belakang, dan cidera saat olahraga atau kecelakaan.

Masalah psikis. Depresi atau penekanan psikis dapat mengakibatkan Pada beberapa anak, depresi bisa terpacu oleh kematian famili, penyesuaian ke lingkungan baru, atau pertikaian dalam keluarga. Disamping itu, belajar untuk buang air kecil di toilet (toilet pelatihan) yang dipaksanya atau diawali pada umur yang terlampau awal, dapat jadi factor yang berperanan dalam enuresis.

Walau enuresis bisa terjadi pada wanita dan pria, sejumlah besar kasusnya dialami pria dan anak dengan ADHD.

Berdasar pemicunya, enuresis bisa terdiri jadi dua, yakni enuresis primer dan sekunder. Enuresis primer memperlihatkan masalah mekanisme saraf dalam mengatur kandungan kemih hingga anak tidak dapat mengetahui kesan saat kandungan kemih penuh. Sementara enuresis sekunder memperlihatkan ada keadaan fisik atau psikis, seperti diabetes, masalah susunan aliran urine, atau depresi.

Analisis Enuresis

Analisis enuresis dilaksanakan sesudah anak berumur 5-7 tahun. Selesai mengulas tanda-tanda yang dirasakannya dan lakukan pengecekan fisik pasien, dokter perlu mendapati keadaan yang membuat pasien mengompol. Penelusuran pemicu itu bisa dilaksanakan dengan:

  1. Test urine (urinalisis). Pengecekan ini bertujan mengenali berlangsungnya infeksi, diabetes, atau konsumsi obat yang memunculkan efek enuresis.
  2. Penyekenan dengan photo Rontgen atau MRI untuk menyaksikan keadaan ginjal, kandungan kemih, dan susunan aliran urine.

Penyembuhan Enuresis

Sejumlah besar pasien enuresis bisa sembuh sendirinya. Tapi dokter akan menyarankan pengubahan gaya hidup untuk kurangi frekwensi mengompol. Pengubahan gaya hidup itu berbentuk:

  1. Batasi konsumsi cairan pada malam hari.
  2. Menggerakkan anak untuk kerap berkemih, minimal setiap dua jam sekali, khususnya sebelum tidur atau bila terjaga.

Bila ada keadaan klinis khusus yang mengakibatkan seorang alami enuresis, seperti sleep apnea atau konstipasi, karena itu keadaan itu perlu diatasi terlebih dulu saat sebelum menangani masalah mengompol.

Bila pengubahan gaya hidup tidak bisa menurunkan enuresis, karena itu dokter bisa lakukan terapi untuk mengganti sikap. Therapy perilaku ini bisa dilaksanakan dengan:

  1. Memakai mekanisme sirene yang bisa mengeluarkan bunyi saat anak mengompol. Therapy ini mempunyai tujuan tingkatkan tanggapan pada kesan kandungan kemih penuh, khususnya di waktu malam hari. Therapy ini cukup efisien dalam menurunkan masalah mengompol.
  2. Latihan kandungan kemih. Dalam tehnik ini, anak dibiasakan berkemih di kamar mandi dengan jeda saat yang makin lama dinaikkan supaya anak terlatih meredam urine untuk periode waktu semakin lama. Latihan ini dapat menolong meregangkan ukuran kandungan kemih.
  3. Pemberian imbalan setiap anak sukses mengatur dorongan kandungan kemih hingga tidak mengompol.
  4. Tehnik memikirkan citra positif. Tehnik memikirkan atau pikirkan akan terjaga pada kondisi kering dan tidak mengompol, bisa menolong anak stop mengompol.

Bila usaha itu tidak bisa membenahi masalah enuresis, karena itu dokter bisa memberi obat, diantaranya:

  1. Obat untuk turunkan produksi urine saat malam hari, misalnya desmopressin, Pemberian obat ini tidak disarankan bila anak alami demam, diare, atau mual. Obat ini diberi secara oral dan cuman ditujukan untuk anak di atas umur 5 tahun.
  2. Obat pelemas otot kandungan kemih. Obat ini diberi bila anak mempunyai kandungan kemih yang kecil, dan berperan kurangi kontraksi dinding kandungan kemih dan membesarkan kemampuannya. Contoh obat tipe ini ialah oxybutynin.

Walau pemberian obat bisa menurunkan masalah mengompol, masalah ini bisa balik lagi saat konsumsi obat telah disetop. Di lain sisi, alasan efek penting diingat saat sebelum memberi beberapa obat itu pada anak. Oleh karenanya, seharusnya pemberian obat ini digabungkan dengan therapy perilaku. Pemberian obat bisa menolong therapy perilaku sampai therapy itu bisa memperlihatkan pembaruan keadaan pasien.

Sejumlah besar pasien enuresis bisa terlepas dari masalah mengompol saat umur semakin bertambah, dengan pengobatan spontan dari diri kita. Cuman sedikit kasus enuresis yang bertahan sampai umur dewasa.

Kompleksitas Enuresis

Enuresis umumnya tidak memunculkan kompleksitas yang kronis pada penderitanya. Kompleksitas yang diakibatkan dapat berbentuk permasalahan psikologi, yakni ada rasa malu dan bersalah sampai turunkan rasa keyakinan diri atau kehilangan peluang untuk lakukan aktivitas bersama seseorang, seperti bermalam di dalam rumah rekan atau kemping. Disamping itu, karena kerap mengompol, karena itu kompleksitas yang bisa muncul ialah ruam pada bagian dubur atau kelamin


YANG MENYEDIAKAN 10 PERMAINAN DALAM 1 USER ID :

-Poker
-Domino
-Capsa Susun
-Adu Q
-Bandar Q
-Bandar Poker
-Sakong
-Bandar66
-Perang Baccarat
-Perang Dadu

ALTERNATIF LINK INIPOKER:

TERSEDIA TRANSAKSI TERSEDIA : INTERNET BANKING, SMS BANKING, PEMBAYARAN ONLINE SEPERTI OVO DAN GO-PAY.

TERSEDIA LAYANAN TRANSFER PULSA : XL & TELKOMSEL.

TERSEDIA APLIKASI LIVECHAT
KLIK DI BAWAH INI!

0 komentar:

Posting Komentar