HaloIniSehat- Aneurisma aorta ialah penyakit yang diikuti dengan penggelembungan pada pembuluh darah aorta. Penggelembungan bisa terjadi pada aorta pada bagian perut, dada, atau ke-2 nya.
Aorta ialah pembuluh darah khusus dan paling besar di badan manusia. Pembuluh darah ini berperan untuk menyalurkan darah yang kaya oksigen dari jantung ke semua badan. Aorta mempunyai dinding yang tebal, hingga bisa menjaga memiliki bentuk walau tekanan darah didalamnya lumayan tinggi.
Pada kasus aneurisma aorta, dinding aorta menurun hingga tidak dapat meredam tekanan darah didalamnya. Ini mengakibatkan aorta alami penggelembungan. Penggelembungan ini dapat terjadi secara perlahan-lahan dan tidak memunculkan tanda-tanda.
Tanda-tanda Aneurisma Aorta
Tanda-tanda aneurisma aorta berbeda dan bergantung posisinya. Aneurisma aorta bisa ada di pembuluh aorta perut (abdominal), dada (torakal) atau ke-2 nya (torako-abdominal). Aneurisma aorta di perut seringkali terjadi diperbandingkan aneurisma di dada atau di perut dan dada.
Beberapa kasus aneurisma dengan penggelembungan yang kecil dan tidak jadi membesar kerap kali tidak munculkan tanda-tanda apa saja. Tetapi bersamaan dengan membesarnya aneurisma akan ada keluh kesah dan tanda-tanda sesuai posisinya.
Pada aneurisma aorta perut (abdominal), gejala-gejala yang bisa dirasa oleh penderitanya ialah:
- Ngilu yang terus-terusan dari dalam perut atau pada bagian samping perut
- Ngilu punggung
- Kesan berdenyut di seputar pusar
Pada aneurisma aorta dada (torakal), gejala-gejala yang bisa ada ialah:
- Batuk
- Suara jadi serak
- Napas pendek
- Ngilu dada atau rasa tertekan di dada
- Ngilu punggung
Pembuluh aorta yang alami penggelembungan bisa pecah atau robek. Pertanda jika aneurisma pecah atau robek (diseksi) ialah:
- Ngilu yang kronis dan ada secara mendadak di perut, dada, rahang, lengan, atau punggung
- Kepala berkunang-kunang
- Susah bernapas
- Renyut jantung cepat sekali
Keadaan ini sebagai keadaan genting yang perlu selekasnya diatasi. Bila tidak, aneurisma yang pecah bisa berpengaruh fatal.
Kapan harus ke dokter
Kerjakan pengecekan ke dokter bila Anda alami keluh kesah dan tanda-tanda sama seperti yang disebut sebelumnya.
Tanyakan ke dokter bila Anda mempunyai factor resiko aneurisma aorta, seperti menanggung derita hipertensi, berumur lanjut, mempunyai kisah aneurisma aorta pada keluarga, atau mempunyai rutinitas merokok. Bila mempunyai beberapa faktor resiko itu, aneurisma aorta bisa ada tanpa Anda ketahui.
Pecahnya aneurisma aorta sebagai keadaan yang beresiko. Selekasnya datangi dokter atau meminta orang di seputar Anda, baik keluarga atau rekanan, untuk mengantar Anda ke dokter bila Anda alami tanda-tanda aneurisma aorta pecah.
Pemicu Aneurisma Aorta
Aneurisma aorta disebabkan karena menurunnya dinding pembuluh aorta. Pada kondisi yang normal, aorta mempunyai dinding yang tebal. Tebalnya dinding aorta ini bermanfaat untuk meredam tekanan darah yang keluar dari jantung. Namun, pada beberapa kondisi dinding aorta dapat menurun dan pada akhirnya alami penggembungan.
Sampai sekarang ini, pemicu menurunnya dinding aorta belum tahu dengan tentu. Tetapi, ada faktor-faktor yang diperhitungkan bisa memacu pelemahan itu, yakni:
- Perkerasan arteri (aterosklerosis)
- Penyakit infeksi pada pembuluh darah (vaskulitis), seperti giant cell arteritis dan Takayasu arteritis
- Penyakit infeksi, seperti sifilis yang tidak diobati
- Cidera pada aorta
Selainnya factor penyebab, ada factor yang beresiko mengakibatkan seorang terserang aneurisma aorta, yakni:
- Mempunyai rutinitas merokok
- Berumur di atas 65 tahun
- Menanggung derita hipertensi
- Mempunyai bagian keluarga yang menanggung derita aneurisma aorta
- Sejenis kelamin pria
- Terserang penyakit aneurisma di pembuluh darah lain
- Menanggung derita abnormalitas genetik, seperti sindrom Marfan
Analisis Aneurisma Aorta
Untuk menganalisis aneurisma aorta, dokter akan bertanya kisah kesehatan pasien dan tanda-tanda yang dirasa. Kemudian, dokter akan lakukan pengecekan fisik.
Bila curigai pasien menanggung derita aneurisma aorta, dokter akan lakukan penyekenan untuk pastikan posisi, ukuran, dan tingkat keparahan aneurisma aorta. Sistem penyekenan yang bisa dilaksanakan diantaranya CT scan, Rontgen dada atau perut, MRI, dan USG.
Bila dibutuhkan, dokter bisa merekomendasikan pasien untuk jalani test genetik. Test ini dilaksanakan untuk pastikan ada atau tidaknya abnormalitas genetik yang tingkatkan resiko berlangsungnya aneurisma.
Penyembuhan Aneurisma Aorta
Arah dari penyembuhan aneurisma aorta untuk menahan makin membesarnya aneurisma dan menahan pecahnya aneurisma. Bila ukuran aneurisma masih kecil dan pasien tidak rasakan tanda-tanda apa saja, dokter minta pasien lakukan kontrol teratur untuk memantau perubahan aneurisma.
Selainnya kontrol teratur, dokter dapat memberi beberapa obat untuk menahan atau meminimalisir resiko pecahnya aorta. Beberapa obat yang bakal diberi ialah:
- Obat kelompok statin, untuk turunkan koleseterol dan kurangi resiko berlangsungnya penyumbatan aorta karena aterosklerosis.
- Obat penghalang beta atau beta blocker, untuk turunkan tekanan darah dengan perlambat renyut jantung.
- Obat penghalang reseptor angiotensin 2 (ARB), untuk turunkan tekanan darah bila obat penghalang beta tidak bekerja dengan efisien. Obat ini kerap direferensikan pada pasien sindrom Marfan.
Bila ukuran aneurisma telah capai lebih dari 5,5 cm, dokter akan lakukan operasi. Operasi akan dianjurkan untuk pasien yang mempunyai kisah diseksi aorta atau sindrom Marfan dalam keluarga, walau ukuran aneurismanya masih kecil. Operasi perlu dilaksanakan sebagai pengatasan genting bila aneurisma telah pecah atau robek.
Beberapa macam operasi untuk tangani aneurisma aorta ialah:
- Bedah terbuka
Operasi ini dilaksanakan dengan buang sisi aorta yang menggelembung dan menukarnya dengan pembuluh darah yang baru (graft).
- Bedah endovascular
Proses ini lebih tidak agresif. Operasi endovascular dilaksanakan dengan memasangkan stent atau ring pada bagian aneurisma dengan memakai kateter. Stent berperan memperkuat dinding pembuluh aorta yang kurang kuat dan menahan pecahnya pembuluh itu.
Sesudah jalani operasi, Anda akan disuruh jalani gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat ini berguna untuk turunkan resiko aneurisma pecah. Hal yang bisa Anda kerjakan ialah:
- Stop merokok
- Menghindar pemikiran berat sampai mengakibatkan depresi
- Menghindar rutinitas fisik berat, seperti olahraga angkat beban
- Kurangi konsumsi lemak supaya kandungan cholesterol turun
Beberapa langkah itu dapat kurangi risko aneurisma aorta sekalian menghindarinya penggelembungan pembuluh darah aorta.
Kompleksitas Aneurisma Aorta
Kompleksitas khusus yang bisa dialami oleh pasien aneurisma aorta ialah robek atau pecahnya dinding aorta. Tanda-tanda pecahnya dinding aorta mencakup:
- Ngilu kronis yang ada tiba-tiba pada perut, dada, atau punggung
- Kesusahan bernapas
- Tekanan darah rendah (hipotensi), bahkan juga sampai terguncang
- Rasa ngilu menyebar ke punggung atau ke tungkai kaki
- Keringat yang keluar terlalu berlebih
- Napas pendek
- Susah menelan
- Muntah dan mual
- Jantung berdenyut cepat
- Pusing dan kehilangan kesadaran
Disamping itu, aneurisma aorta dapat mengakibatkan kompleksitas berbentuk:
- Regurgitasi aorta, yakni keadaan saat katup aorta tidak tutup dengan prima hingga darah mengucur kembali ke jantung
- Timbulnya gumpalan darah yang dapat menutup saluran darah
- Tidak berhasil ginjal karena minimnya saluran darah ke ginjal
- Infeksi dan kerusakan jaringan usus karena minimnya saluran darah ke usus
0 komentar:
Posting Komentar